Untukmu, Sekali Lagi

Sudahkah kau menutup matamu sejak sekarang?
Atau sesekali kau membuka pelupuk untuk sekedar
Mengamati dari jarak pandang yang jauh
Ah…aku tidak berharap banyak

Bagaimana pendapatmu menyoal generasi muda saat ini?
Adakah pertanyaan ini keliru
Sehingga kau masih setia terdiam dan membisu di tengah
Keheningan malam ini

Mungkin kau tiba-tiba teringat masa lalu yang begitu indah
Dimana kau bersama dengan sejawatmu begitu bergairah mengubah nasib
Bangsa ini
Bangsa yang terjajah, tidak hanya oleh bangsa asing, tapi juga oleh bangsanya sendiri

Bisa saja kau sedu sedan mengamati perilaku pejabat negeri ini
Yang begitu rakus akan kekuasaan
Tidak dipikirkan lagi nasib rakyat, yang ada hanya
Saling sikut untuk berkuasa

Maaf, bukannya kami tidak memahami betapa beratnya dulu perjuanganmu
Jangan sedih, kami akan selalu mengingatnya, yah walaupun
Kami juga lebih suka memikirkan tentang diri kami sendiri

Pemuda setelah Angkatan Reformasi mungkin tidak seperti yang
Kau harapkan
Mungkin Sumpah Pemuda pun telah kami lupakan
Apalagi perjuanganmu di masa-masa silam nan berat itu

Sayang, kau mati muda walaupun
Kau tidak pernah menyesaalinya
Tapi sekarang, aku sedikit punya pengertian tentang mengapa
Kau harus mati muda

Janganlah kau menangis, Kawan!
Sejarah yang telah kau torehkan bagi bangsa ini
Tidak akan sia-sia, dan memang tidak sia-sia

Janganlah kau menyerah melihat Anak Muda negeri yang kau banggakan ini
Mungkin, kami hanya sedang lupa diri
Terbuai dalam nikmatnya masa muda tanpa beban tanggung jawab di atas pundak

Pintaku, janganlah kau putus asa soal masa depan negeri ini
Bangsa ini memiliki banyak Anak Muda yang luar biasa

Doakanlah bangsamu ini tak putus-putusnya
Semoga cita-citamu bagi bangsa ini tidak hanya dalam angan yang menurut banyak orang,
Utopis

Bangsa ini akan maju lagi
Tanpa kehilangan arah dan identitas

Rakyat akan sejahtera
Rakyat akan makmur
Rakyat akan bahagia
Tanpa kecuali!

Semoga, Kawan!
Semoga!

Jogjakarta, 28 Oktober 2011
M & M

Komentar

Postingan Populer