Berjodoh dengan Komodo
Dulu saya berpikir bahwa Komodo adalah hewan yang lucu. Saya
tidak pernah berpikir bahwa Komodo adalah hewan yang ganas dan mematikan. Kalau
saja mengingat kembali acara televisi yang dipandu oleh Kak Seto dan si Komo,
maka bayangan Komodo yang menyeramkan tentu tidak akan memenuhi ingatan sejak
kecil.
Beberapa kali saya ingin membuktikan apakah Komodo memang
hewan yang menakutkan, apalagi menyeramkan. Hingga kemarin tibalah waktunya
saya memutuskan ingin bertemu Komodo. Kebetulan sudah dua hari saya berada di
Pulau Komodo untuk mengunjungi anak-anak perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang
ada di sana.
Saya hanya perlu naik motor (kapal kecil) sekitar 15 menit
untuk mencapai lokasi peristirahatan dan hidupnya para Komodo yang konon
katanya populasi mereka sudah berkurang. Saya menuju Loh Liang bersama dengan
warga lokal.
Selama berada di dalam motor, saya sebenarnya agak
deg-degan. Saya tidak tahu apa yang akan saya rasakan dan pikirkan ketika nanti
bertemu dengan Komodo. Di satu sisi saya sebenarnya takut kalau memori lucu dan
menyenangkan yang saya punya mengenai Komodo akan terhapus begitu saja ketika
melihat Komodo dengan mata kepala saya sendiri.
Sesampainya di pintu masuk Taman Nasional Komodo saya bisa
merasakan jantung saya mulai berdetak kencang. Mungkin saya takut.
Dipandu oleh seorang ranger (pawang Komodo) kami menyusuri
Taman Nasional Komodo sambil berdiskusi dan bercerita mengenai Komodo. Di
tengah jalan kami bertemu dengan anak Komodo yang sedang berjalan. Saya sangat
senang sekali. Saya tidak menyangka kalau saya bisa tertawa dengan menyaksikan
anak Komodo.
Musim kemarau membuat pemandangan sekitar taman nasional
juga menjadi sedikit menyeramkan. Akan tetapi, pemandangan yang saya temui kali
ini mungkin lebih baik daripada saat musim hujan. Apapun bisa terjadi di musim
hujan, misalnya bertemu ular. Hahah... saya tidak yakin bisa tenang kalau
bertemu dengan hewan melata satu ini.
Trekking pendek di taman nasional bagi saya seperti
berkeliling masuk rumah hantu di musim pasar malam. Sampai-sampai, gerakan
belalang saja bisa membuat saya panik. Lumayan mencekam sebenarnya.
Suasana mencekam itu segera hilang ketika saya tiba di salah
satu ketinggian yang membuat saya bisa melihat pemandangan laut dan dermaga.
Kami berjalan terus dan menyusuri jalanan dengan cerita dan
sesekali terdiam. Hingga tibalah saya di tempat peristirahatan Komodo. Saya
melihat ada dua ekor Komodo sedang bermalas-malasan. Saya semakin mendekat dan
mendekat hingga bisa menatap mata mereka.
Oh My God... saya tidak menyangka kalau saya begitu senang.
Saya tertawa dengan kegilaan saya sendiri yang masih tetap percaya kalau Komodo
itu adalah hewan yang lucu.
Ketika saya mendekat, tiba-tiba salah satu Komodo bangun. Saya
sempat panik dan tidak bisa menahan kekagetan saya. Kakak ranger bertahan di
posisinya sambil memotret Komodo. Saya ingin berteriak supaya kakak ranger
segera bergerak. Ehh.. kemudian saya ingat kalau beliau adalah pawang Komodo.
Hahaha....
Setelah melihat dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri,
sekarang saya sudah bisa membuktikan kepada diri saya sendiri kalau Komodo itu
memang hewan yang lucu. Bagi saya Komodo tetap lucu. Meskipun Komodo tetap lah
hewan yang mematikan.
Jangan sesekali mencoba untuk menawarkan tangan anda
untuk berjabat tangan dengannya.
NB: Ini hanya pemikiran saya saja, tapi saya masih percaya bahwa ada kemungkinan kalau manusia dan reptil itu dulu bersaudara. Hahaha..
Labuan Bajo, 17 Agustus 2015
luar biasa....
BalasHapusjempol deh ma kamu Nik...
tetap semngat yak...
Gbu
Heheh.. Thank you ya, Des!
BalasHapusKamu juga semangat ya! :)