The Midnight Library: Seandainya Saya Bisa Menukar Hidup, Tapi ......

 

 
"Tidak perlu usaha untuk merindukan teman-teman yang tidak kita miliki dan pekerjaan yang tidak kita lakukan dan orang-orang yang tidak kita nikahi dan anak-anak yang tidak kita miliki." 

Saya merasa beruntung bisa menemukan buku ini, walaupun awalnya saya membelinya karena tertarik dengan judulnya. 

Buku ini bercerita tentang seorang perempuan muda bernama Nora Seed. Nora menjalani hidupnya di sebuah kota kecil bernama Bedford di Inggris. Sepertinya Nora mengalami terlalu banyak masalah dalam hidupnya. Kematian ibunya, hubungan yang tidak baik dengan abangnya, dan sebentar lagi akan di-PHK membuatnya putus asa. Hal ini membuatnya memutuskan untuk bunuh diri.

Ceritanya berlanjut ketika hampir tengah malam Nora meminum pil tidur dalam jumlah banyak. Ketika berada di ambang antara hidup dan mati, Nora bertemu dengan Mrs. Elm, pustakawatinya saat berada di sekolah damar dulu.

Nah, buku setengah dari buku ini bercerita tentang petualangan Nora dengan buku-buku yang ada di perpustakaan tengah malam itu.

Mrs. Elm menjelaskan bahwa buku-buku koleksi yang ada di perpustakaan tengah malam itu adalah buku yang berisi tentang kehidupan Nora yang bisa saja akan terjadi saat Nora hidup. Buku-buku itu tidak terbatas. Artinya, Nora memiliki alternatif kehidupan yang sangat banyak ketika ia memilih nutuk hidup.

Satu buku yang tidak bisa dihilangkan dari perpustakaan itu namanya Buku Penyesalan. Buku itu berisikan penyesalan-penyesalan Nora selama mesih hidup. Tidak bisa hilang, tapi penyesalan itu bisa dihapus.

Nora pun mencoba beberapa buku yang berisikan kehidupan yang mungkin ia inginkan. Kehidupan yang mungkin saja akan ia jalani. Kehidupan yang sempurna seperti perkiraannya. Nora mencoba memasuki kehidupan ketika ia menjadi vokalis band terkenal di dunia. Ketika menjadi vokalis band terkenal, Nora kehilangan kakaknya bernama Joe karena kecanduan alkohol. Dia pun merasa kehidupan itu tidak menyenangkan walaupun ia berhasil menjadi vokalis band. 

Selain itu, Nora juga mencoba kehidupan ketika ia menjadi seorang Glasiolog, atlet renang yang menang di olimpiade, menjalani kehidupan pernikahan dengan mantan tunangannya, menjadi profesor di Cambridge dan menikah dengan seorang dokter, serta memiliki seorang putri.

Nora menganggap kehidupan yang di mana ia memiliki suami dan anak merupakan kehidupan yang sempurna. Di dalam kehidupan itu juga ia berdamai dan memiliki relasi yang baik dengan kakaknya. Sungguh kehidupan yang sempurna. Akan tetapi, Nora memutuskan untuk kembali ke kehidupannya saat ia memilih untuk bunuh diri.

**
Buku ini penuh dengan kisah manusia yang sebenarnya dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Saat kehilangan orang tua atau orang yang kita kasihi, kehilangan pekerjaan, putus dengan kekasih, dan masalah-masalah hidup lainnya yang mungkin sempat membuat kita menyerah untuk melanjutkan hidup.

Yang paling berkesan bagi saya adalah Nora memilih menjadi kehidupannya yang 'putus asa' itu setelah ia menjalani beberapa kehidupan 'sempurna' yang Mungkin tidak akan pernah didapatkannya di kehidupan nyata. Kenapa ya?

Kalau Mrs. Elm bilang itu terjadi karena setelah menjadi beberapa alternatif kehidupannya itu, Nora jadi memiliki semangat untuk hidup. Dia mau hidup.

"Akankah hidupku secara ajaib bebas rasa sakit, putun asa, duka, patah hati, kesusahan, kesepian, depresi? Tidak."

Setelah membaca buku ini, saya semakin yakin bahwa menjalani hidupku yang saat ini adalah yang terbaik. Mencoba membayangkan kehidupan lain yang mungkin jauh lebih baik bisa saja menyenangkan, tapi saya tidak mau. Saya tidak mau menukarnya dengan kehidupan yang sedang saya jalani ini. Mungkin!

Seandainya saya bisa menukar hidup saya saat ini dengen kehidupan x,y,z yang terlihat lebih menyenangkan, tapi... Ah, saya tidak mau.

Selamat membaca buku ini ya!
Semoga hidupmu saat ini baik. 
Dan akan baik-baik saja.


Toba, July 2021

Komentar

Postingan Populer