Magnet Kucing!

 

Saya tidak tahu mau memulai dari mana ya cerita kali ini. :D

Satu yang pasti, saat ini saya sedang menampung satu induk kucing dengan tiga anaknya yang baru berumur sebulan, dan satu jantan (secara de facto dan de jure adalah kucingnya ibu kos) yang Berama Simba. 

Si Induk saya namai Nyunyu. Anaknya yang tiga baru saya baptis dengan nama Mika, Miko, dan Miki.

Oke, kita kembali dulu ke pertanyaan di awal cerita ini ya. Bagaimana saya bisa dekat denna kucing? Apakah saya punta magnet yang membuat kucing-kucing ini memilih saya? Atau kucing-kucing ini punya magnet yang membuat saya ingin selalu mencari mereka. Who knows!

Sejak menjadi penghuni Jambi ini, Saya juga tergerak untuk menjadi seorang street feeder. Saya selalu membawa makanan kucing di dalam tas. 

Oiya, di kantor Dinas Pendidikan Muaro Jambi juga saya bertemu dengan beberapa kucing. Saya memberikan mereka makan saat saya sedang di kantor.

Kesimpulan sementara saya adalah hubungan saya dengan kucing ini sudah seperti lingkaran setan, tidak jelas lagi di mana simpulnya. :)) 

Pada tahun 2020, saya mengalami pengalaman terburuk sebagai manusia yang hidup. Saya kehilangan anggota keluarga saya dan tidak bisa melepas mereka secara langsung karena saat itu Indonesia sedang lock down karena Covid-19 sedang parah-parahnya.

Tahun 2021 saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya dan menetap di rumah uituk jank waakte yang tidak pasti. Nah, masa-masa di rumah saya bertemu tengan kucing-kucing liar sekitar rumah. Saya pun memberikan mereka makan dan merawat mereka semampu saya.

Tanpa terasa, kebersamaan kami ternyata memiliki tujuan. Saya pun memiliki tujuan hidup yang bisa menjadi pegangan saya saat berata di rumah. Bangun setiap pagi dan bangkit dari kasur untuk memberikan mereka makan dan bermain bersama.

Anak-anakku yang mula-mula: Pupi, Karedok, Kimchi, Kumis, Roa Balang, Yuyu, dan Garfield. Menyusul kucing-kucing liar yang mampir untuk sekadar makan siang. Meskipun umur meraka tidak panjang dan sekarang ini kami terpisah jarak, urusan perkucingan ini ternyata belum selesai. Seolah-olah mereka mendatangi saya di sini melalui kucing-kucing baru ini. Nanti saya ceritakan tentang kedatangan si Nyunyu ke kamar kos lantai dua ini. Kalau dipikir-pikir lagi, ceritanya itu nanti bisa satu bab sendiri. Heheh...

Segitu dulu ya, nanti saya bercerita lagi! !

Komentar

Postingan Populer