22
Ada yang
berbeda dengan deretan angka ini
Kembar dan
dua
Mereka
saling bercermin diri, menyoal pertanyaan mengenai
Mirip atau
sama kah kita?
Tidak ada
yang tersembunyi, karena kini kita
Telah
berdiri sejajar dan saling bercermin
Dalam
pelupuk jernih tanpa sekat
Kini, kembar
dan dua
Mengapa
kembar, kemudian muncul angka dua dalam batin
Tapi, kembar
yang satu ini berbeda
Tidak hanya
2, tapi 22
2 yang
saling mendampingi
2 yang
berdiri sejajar
2 yang
saling melengkapi
2 yang
saling bercermin dan memberikan proyeksi tentang kedirian
Memang belum
utuh, masih saja rapuh.
22 yang kini
berdampingan
22 yang kini
saling terjaga untuk saling melindungi
22 yang
walaupun dalam kerapuhan, tidak lelah untuk mengukuhkan
22 yang
tidak harus menjadi satu
22 yang
masih ingin berdiri sendiri dalam masing-masing 2
Masih saja
akan bertanya soal keutuhan
Kini, memang
benar angka bukan tanda keutuhan
Angka yang
selalu bertambah
Tidak akan
menyusut, kecuali makna dan daging
Lilin yang
sedang menanti untuk ditiup
Tidak
menyembunyikan makna, hanya percaya mengenai sebuah harapan yang
Tersembunyi
Kue pertanda
bahagia
Masih saja
bergeming soal kebahagiaan yang berarti
Lilin yang
tertiup
Kue yang
terpotong
Apakah makna
semua ini?
22 hanya
mewujud dalam angka, tapi jangan rasai mereka bertambah
Tanpa makna
22 bukan
lambang dewasa maupun tua
22 juga
bukan soal penantian yang terhenti
22 bukan
soal ambisi dan mimpi yang harus segera mewujud
22 adalah
soal tidak memilih
Tapi dipilih
Telah
dipilih menjadi pemegang tongkat bernomer 22
Yang kelak
akan dibuang, dipatahkan, juga dilupakan
Selamat
datang 22
Semoga mimpi
dan harapanmu tidak berhenti di angka 22
Jogjakarta, 31 Oktober 2011
M & M
Komentar
Posting Komentar