Tidak Mungkin!!

Setelah menelepon salah seorang sahabat tadi malam, saya teringat dengan pernyataan yang pernah saya sampaikan kepada diri saya dan beberapa orang bahwa satu hal yang tidak mungkin bisa saya lakukan selama hidup saya adalah menyelam, alias diving. Saya punya semacam ketakutan yang mendalam untuk memandangi terumbu karang terlalu lama. Mereka seperti monster yang siap menelan saya hidup-hidup.
Bersama Instruktur

Lima tahun lalu saya mencoba meyakinkan diri saya dan orang lain bahwa tidak mungkin saya bisa menyelam. Saya tidak cocok kerja di air, begitu bunyi salah satu iklan waktu itu. Saya bahkan mengamini itu. Sampai tadi malam, perbincangan dengan teman membuat saya teringat dengan kejadian semasa menjadi mahasiwa.
Kini, semuanya berubah. Saya pun ikut berubah. Sejak mahasiswa sampai sekarang saya tidak pernah jauh dari pantai, kapal, dan laut. Sehari-hari bertemu laut, menikmati matahari terbenam, naik kapal, dan berusaha berteman dengan ombak.
Saya sempat ragu apakah ditempatkan di dekat laut memang memiliki tujuan yang tersembunyi. Oke, pertama saya sekarang sangat menikmati melompat dari dermaga tanpa bantuan (baca: pelampung). Melompat dari dermaga menjadi ritual bagi saya untuk menikmati kesendirian bersama dengan alam. Tapi juga menikmati waktu bersama dengan anak-anak. Hal menyenangkan yang bisa saya lakukan untuk membuat diri saya gembira adalah berenang dan melompat dari dermaga.
Saya pun sudah mencoba untuk diving. Saya terkejut dengan diri saya yang begitu menikmati dan terbawa suasana ketika menyelam untuk pertama kali. Waktu lompatan pertama dari kapal sih sempat ragu dan ingin mundur, tapi waktu itu tidak bisa mundur. Akhirnya saya melompat dan menyelam sebanyak tiga kali di lokasi penyelaman yang berbeda.
Kalau kata instruktur saya waktu itu saya termasuk beruntung karena bisa melihat wunderpus berubah warna beberapa kali, penyu yang sedang leyeh-leyeh sambil ‘dipijit’oleh ikan-ikan kecil, hiu, lion fish, dan tidak ketinggalan pemadangan utama waktu itu adalah menyaksikan Manta Ray beratraksi selama dua menit.
sumber foto: wall.alphacoders.com

Manta Ray merupakan salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Menyaksikan beberapa Manta wara-wiri di atas saya membuat saya sempat lupa untuk bernafas. Regulator saya sempat bermasalah gara-gara terlalu kagum menyaksikan Manta.
Saya masih tidak bisa melupakan pemandangan itu sampai saat ini. Manta itu seperti burung raksasa yang sedang terbang melayang-layang, bedanya Manta melakukannya di dalam laut. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa banyak turis asing yang rela datang berkali-kali ke Flores untuk menyelam dan bertemu Manta.
Pemandangan menakjubkan yang saya temukan waktu menyelam untuk pertama kali itu mungkin bisa dikategorikan sebagai keberuntungan pemula. Heheh..
Janji maupun perkataan yang saya tanamkan dan percaya selama sekian tahun bahwa menyelam tidak mungkin bisa saya lakukan seumur hidup saya ternyata harus saya jilat kembali. Saya bisa melakukannya. Saya diberi kesempatan untuk melakukannya.
Mungkin hal ini mengingatkan saya kembali bahwa hal-hal yang tidak mungkin menurut akal sehat, suatu saat bisa saja menemukan jalannya untuk menjadi mungkin dan benar-benar terjadi. Menyelam lagi? kenapa tidak? (*sambil liatin isi dompet dan buku rekening lekat-lekat)
Labuan Bajo, 18.3.2016
Monik

Komentar

Postingan Populer