Selamat Datang di Jambi!

Hari ini adalah hari pertama saya bekerja di Jambi. Yeayy!!

Jambi juga merupakan kota baru di Pulau Sumatera yang sebelumnya belum pernah saya kunjungi. Hujan menyambut saya kemarin saat mendarat di bandara Sultan Taha. 

Pekerjaan baru ini mengharuskan saya naik motor kurang lebih 45 menit dari kota Jambi. Kantor saya berada di Kabupaten Muaro Jambi. Persisnya di kantor Dinas Pendidikan Muaro Jambi. 

Saat menempuh perjalanan menuju tempat saya bekerja, saya melewati jembatan yang berada di atas Sungai Batanghari, yang dinobatkan sebagai sungai terpanjang di Pulau Sumatera.

Kesan pertama saya mengenai kota Jambi adalah adem. Mungkin karena banyak pohon besar yang saya lewati di sepanjang jalan. Saya juga suka dengan cita-rasa masakannya. Makanan berbumbu, khususnya sambal dan santan kelapa.

Nuansa melayu juga begitu kental saya rasakan dari percakapan orang Jambi yang saya temui. "Mau kemano?" Atau "Harga berapo?" Beberapa kalimat yang diucapkan dengan dialek Melayu yang khas dengan bunyi 'o' di akhir kata yang berhuruf vokal 'a'.

Beberapa makanan khas Jambi yang sudah saya coba adalah Tempoyak, Ikan Kurutuk, dan Santan Belut. Nah, sebagai penyuka durian, Tempoyak merupakan menu baru yang wajib dicicipi. Tempoyak ini semacam ikan kuah kuning, cuma bedanya kuah kuning pada Tempoyak itu ditambahi daging durian yang sudah diasamkan. Jadi rasanya campur aduk, tapi tetap lezat. 

Ikan Kurutuk merupakan ikan goreng yang perutnya dibelah. Setelah perutnya dibelah, mereka memasukkan sambal ke dalam perut ikan itu. Sewaktu saya makan pertama kali, saya menemukan sambal hijau di dalam perut ikan. Kalau santan belut sudah tahu lah ya, belut bakar yang digulai lagi dengan santan kelapa. Di dalam santan itu ada sayur pari.

Dari tempat saya tinggal, saya bisa menemukan banyak makanan dan jajanan yang berada di pinggir jalan raya. Jadi, saya pikir tidak akan kelaparanlah selama berada di Jambi.

Akan tetapi, saya masih grogi selama beberapa harı ini. Suasana hati yang tidak menentu karena kangen dengan suasana rumah yang saya diami selama satu setengah tahun terakhir. Kangen sama Yuyu, Pupi, dan tanaman-tanaman yang sudah saya rawat selama ini.

Tiba-tiba saya lupa bagaimana caranya memulai sesuatu yang baru. Tempat baru. Zona tidak nyaman yang baru. Bertemu orang-orang baru. Tubuh saya ada di Jambi, tapi pikiran dan hati saya ada di rumah. Semoga perasaan ini segera bisa diatasi ya!

Saya siap menghadapi pengalaman baru yang sedang menunggu saya. Semoga ya!

Selamat!

Komentar

Postingan Populer