Pembelajaran Hidup #3: Memiliki Tujuan Hidup
Setiap orang memiliki motivasinya sendiri saat menjalani kehidupannya. Mereka juga memiliki alasan khusus atau spesifik ketika mengambil pilihan tertentu di dalam kehidupan sehari-hari.
Orang tua yang bekerja untuk menghidupi anak-anaknya. Seorang laki-laki lajang yang bekerja untuk mengejar mimpinya berkeliling dunia. Seorang perempuan paruh baya yang masih bermimpi untuk melakukan bungee jumping.
Bagi saya, memiliki anak-anak bulu alias anabuls menjadi motivasi tersendiri untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Merantau di Balikpapan yang jauh dari sanak-saudara tidak membuat saya mengalami depresi atau kesepian yang berlarut-larut.
Di satu sisi, saya merasa memiliki cukup alasan untuk tetap bangkit dari kasur meskipun kadang hari-hari berat memaksa saya untuk tetap berada di tempat tidur. Mau tidak mau saya bangkit untuk memberi mereka makan dan membersihkan pasir dari bau gas air mata dan gas sulfur yang mematikan. Bahkan, bau yang terlalu menyengat itu menjadi alasan untuk segera memulai hari yang baru.
Pembelajaran hidup yang saya dapatkan melalui anabuls ini adalah saya jadi punya tujuan hidup setiap harinya. Meskipun tujuan hidup yang ini bukan demi perdamaian dunia, tapi tujuan hidup yang sederhana ini membuat saya bisa mampu memulai hari. Alasan memberi mereka makan dan membersihkan kotoran mereka membuat saya bergerak dan jadinya mengerjakan hal-hal lainnya yang perlu saya lakukan di hari itu.
Hal ini juga terbukti menolong saya saat sedang dalam keadaan yang sulit dan susah. Dorongan badan untuk bermalas-malasan berhasil dikalahkan oleh suara ‘meow .. meow.’ Bang Coco atau Bang Mika. Bagaimanapun, saya tetap membutuhkan hari-hari yang memang untuk bermalas-malasan atau hari untuk sesekali meratapi nasib saya.
Saya tetap bersedia menjalani dan melaluinya karena ada mereka yang menungguku dengan sabar untuk bangkit dari kasur dan memulai hari bersama-sama.
Terima kasih anak-anakku!
Hotel Sadurengas, Paser 20 Mei 2025
M
Komentar
Posting Komentar