Pembelajaran Hidup #4: Slow Living
Meskipun saya belum yakin faktor utamanya, mungkin hidup bersama dengan anabuls mengajari saya juga untuk slow living. Slow living yang di sini saya maknai sebagai cara hidup yang pelan-pelan, tidak buru-buru, tidak ambis, dan menikmati yang ada hari ini.
Tapi, kadang saya juga bertanya-tanya apakah anabuls ini sengaja mengondisikan hidup saya untuk lambat ? Jujur, saya belum punya jawaban pasti juga. Di usia sekarang ini saya tidak lagi membuat cita-cita yang kan saya raih lima tahun dari sekarang.
Perbedaan saya dengan diri saya ketika umur 20-an adalah saya memiliki cita-cita yang tinggi dan butuh kerja keras dan keberuntungan untuk mendapatkannya. Sekarang, apabila ditanyakan kembali mengenai cita-cita itu sudah tidak terlalu relevan lagi. Saya bahkan tidak ingat lagi pernah punya mimpi seperti itu.
Apakah hidup saya mengalami penurunan kualitas?
Apakah kualitas hidup dinilai dari ambisi dan cita-cita semata?
Di dalam mengambil keputusan hidup belakangan ini, saya selalu berusaha untuk menempatkan kepentingan anabuls sebagai bahan pertimbangan. Apakah mereka akan nyaman? Atau Bagaimana supaya mereka tidak stres karena saya tinggal kelamaan?
Apakah anak-anak saya yang melambatkan hidup saya? Nampaknya sih begitu. Tapi sepertinya saya sudah menyesuaikan diri. Saya tidak sedih. Saya tidak menyesal.
Terkait slow living ini pun menjadi pembahasan ketika bertemu dengan rekan-rekan sejawat yang masih merawat dan mengusahakan mimpi masa mudanya. Saya mendukung mereka loh! Saya hanya merasa tidak relevan lagi untuk meraih mimpi-mimpi masa muda.
Saya berpikir untuk menjalani hari-hari saya dengan terpenuhi. Mengerjakan tugas dan tanggung-jawab dengan tuntas. Menjadi tetangga, rekan kerja, dan teman yang baik. Menjadi manusia medioker yang tidak perlu terlalu menonjol tapi bisa bahagia dengan kehidupan sehari-hari yang biasa.
Ternyata perempuan 35 tahun yang single, punya kucing, suka melewati hari sendiri, dan menikmati sekitarnya itu kini adalah aku.
Balikpapan, Mei 2025
M
Komentar
Posting Komentar