What We Talk When We Talk About Love (6)


Kehidupan manusia hampir di seluruh dunia ini sedang dilanda krisis yang diakibatkan oleh Virus Corona atau Covid-19. Kalau melihat berita terkini, harı demi harı sepertinya tidak terlalu banyak progres yang terjadi. Banyaknya jumlah pasien meninggal, tenaga kesehatan juga meninggal, kekurangan alat medis, sampai pemerintah yang kelihatannya lambat sekali membantu rakyatnya. Sebenarnya keadaan ini sangat layak untuk membuat saya dan kamu untuk berputus asa kan? :(

Terus, apa yang harus saya lakukan?
Saya menyadari bahwa mengikuti berita dari waktu ke waktu membuat saya juga terkuras secara energi dan piskis. Saya jadi pesimis dan murung.
Tapi, apakah menjadi pesimis dan murung membantu saya untuk memperbaiki keadaan? Jelas tidak.

Beberapa waktu lalu, saat sedang mencari berita untuk saya bagikan ke berbagai grup pertemanan di WhatsApp, Saya menemukan artikel mengenai cara untuk merawat emosi dan mental selama krisis yang sedang terjadi ini. Mungkin tidak bisa membantu sepenuhnya, tapi layak untuk dicoba.

1. Jaga kesehatan tubuhmu


2. Ambil jeda dari sosial media dan portal berita


3. Terhubung dengan orang lain


 4. Ambil waktu untuk bersenang-senang



Empat cara di atas mungkin tidak bisa sepenuhnya dijadikan sebagai jaminan untuk menjaga kesehatan mental kita selama krisis ini. Tapi, mungkin sangat layak untuk dicoba. Menjauhkan diri dari layar hp, tv, maupun monitor bisa memberikan jeda untuk kita dari berita-berita yang mungkin membuat kita sedih atau depresi. 

Banyaknya kejadian buruk yang terjadi memang tidak bisa lagi kita hindari, tapi dengan merawat kesehatan mental kita, kita bisa membantu orang-orang di sekitar kita untuk tetap kuat dalam menghadapi kenyataan saat ini.


Sebenarnya sangat sulit bagi saya sendiri untuk tetap menjaga dan merawat mental saya sendiri. Menulis di blog ini adalah salah satu cara yang bisa saya lakukan untuk membantu diri saya sendiri. Saya senang menulis resensi buku yang sudah saya baca. Saya juga senang menulis isi pikiran yang sudah terlalu penuh untuk saya tampung sendiri. Heheheh....

Saya tahu juga setelah saya menulis inipun, saya akan kembali ke kenyataan yang sebenarnya. Tapi, setidaknya saya sudah memberikan kesempatan bagi diri saya untuk tersenyum atau memikirkan sesuatu yang menyenangkan, dan saya tahu ini membantu diri saya sendiri. Membantu diri sendiri walaupun dengan cara yang sederhana merupakan satu bentuk nyata kita mengasihi diri sendiri.

Saya perlu untuk tetap sehat dan kuat secara fisik dan mental, karena dengan begini saya bisa membantu keluarga, teman, maupun lingkungan saya untuk menghadapi kenyataan yang pahit ini. Semoga kita semua bisa kuat ya. 

Kalimat "Ingat, kamu tidak sendirian!" tak pernah saya duga memiliki kekuatan untuk membuat saya semangat untuk merawat mental saya sendiri. Semoga kamu juga begitu ya! :)


Ende, Akhir Maret 2020
M

Komentar

Postingan Populer