Siklus Makan sampai Berak

 

Kegiatan favorit manusia adalah makan. Mengunyah makanan kesukaan di dalam mulut, menebak rasa yang dikecap oleh lidah, menelannya secara perlahan, dan hingga lambung terasa ada isinya. 

Begitulah rangkaian kegiatan yang menjadi kesukaan saya juga belakangan ini. Bukan karena prosesnya itu, tapi karena apa yang sedang saya makan seminggu belakangan. 

Saya sedang menyukai salad sayur. Saya mencampur kol ungu, wortel, selada, paprika merah kuning hijau, timun, timun Jepang, hingga batang seledri. Saya juga variasikan protein tambahan seperti telur rebus dan dada ayam.

Mengapa saya sampai mau repot-repot menyajikan menu ini untuk dua kali makan sehari?

Jawabannya adalah karena saya merasa pencernaan saya gampang terganggu apabila kurang serat. Berak jadi susah. :(

Usus yang mampet memang membuat badan juga tidak enak. Perasaan juga tidak nyaman karena merasa masih ada yang nyangkut di dalam usus besar ini. Sampah-sampah yang belum dibuang. Atau sampah-sampah yang keras kepala. :((

Saya juga menambah buah pepaya, pisang, buah naga, dan jambu air dengan harapan bisa mempermudah usus memproses makanan-makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh. Mudah-mudahan usus saya semakin mudah diajak kerja sama.

Setelah seminggu rutin makan sayur dan buah, tidak serta-merta hasilnya seperti yang saya inginkan sih. Kadang masih kesulitan berak juga. Sampai-sampai aktivitas berak ini selalu ingin saya hindari. Tapi, apa daya, makan dan berak merupakan kegiatan rutin yang menjadi kunci utama menjadi makhluk hidup. Ada yang dimasukkan, ada yang dikeluarkan. 

Balikpapan, Juni 2025

M

Komentar

Postingan Populer