Selamat Datang di Lombok!


Sudah hampir satu minggu ini saya berada di Desa Medana, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Perjalanan ke sini saya mulai dari Sorong. Saya belum pernah ke Lombok, tapi sudah mendengar beberapa cerita mengenai Lombok ini.

Kesan pertama saya saat tiba adalah Lombok panas sekali. Walaupun masih sama-sama di Indonesia, nampaknya saya memang perlu waktu untuk menyesuaikan diri. Secara geografis, Lombok memang berbeda dengan Sorong.

Setelah tiba di bandara Lombok Praya, Ibu Enny sudah ada untuk menjemput saya. Perjalanan masih perlu dilakukan menuju Desa Medana yang ternyata hampir dua jam dengan mobil. Selama di perjalanan saya mencoba meresapi dan menerima aura yang dimiliki oleh Lombok. Ahh... sok serius sekali ya? Hehehehe...
Salah satu sudut pemandangan jalan di Lombok
Kami melewati Mataram, Ampenan, dan Senggigi sampai ke Desa Medana itu. Jalan yang berkelok-kelok yang juga menyuguhkan pemandangan yang indah membuat saya terkesima sepanjang perjalanan ini. Laut di sebelah kiri, perbukitan di sebelah kanan, dan pohon-pohon yang menyejukkan pemandangan membuat saya begitu gembira.

Apa sih yang terkenal di Lombok Utara ini?
Selain Senggigi, pulau-pulau kecil yang sudah terkenal seperti Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air juga bisa saya lihat sepintas selama perjalanan.

Sebenarnya apa sih yang sedang saya tunggu?
Saya harus jujur bahwa beberapa minggu lalu saya sempat merinding membaca cerita perjalanan dan kesan seorang traveler terhadap Gunung Rinjani. Walaupun sudah pernah mendengar cerita teman-teman yang pernah mendaki Rinjani, baru kali ini saya benar-benar merinding dan merasa ada sesuatu antara saya dan Gunung Rinjani. Heheheh.... Seriusan, saya bukan anak gunung.

Nah, saya sempat mengabari Rima tentang Gunung Rinjani ini. Well, dia sempat panik dan sebenarnya bingung dengan sms itu. Saya saja bingung kenapa saya mengiriminya pesan yang bertuliskan "GUNUNG RINJANI" saja. Hahahaha...

Sampai suatu hari saya mendengar kabar dari Mbak Nila kalau setelah dari Sorong saya akan berangkat ke Lombok Utara. Diam-diam saya mencari di Internet posisi Gunung Rinjani ada di Lombok bagian mana. Saya sungguh terkejut mengetahui bahwa Gunung Rinjani ada di Lombok Utara. Kebetulan sekali bukan?

Sampai saat ini saya masih tidak menyangka kalau saya sedang berada di dalam radar wilayah Gunung Rinjani. Sebagai bukan anak gunung, saya tidak berambisi untuk ke puncak dan lain sebagainya. Sampai kakinya saja saya sudah Alhamdulillah. :)

Mungkin sudah saatnya saya untuk sungkem dan say Hi ke Gunung Rinjani. Siapa tahu saya menemukan pencerahan atau jawaban akan pertanyaan yang selama ini masih ditampung. Hehehe...

Sedikit demi sedikit! :)
Akhir pekan kemarin saya berkunjung ke Gili Trawangan. Dulu saya hanya mendengar cerita orang tentang tempat ini. Sungguh pulau kecil ini sudah disulap menjadi kota modern dengan hotel-hotel mewah, restoran mewah, klub, bar, dan  tentunya pemandangan alam yang tidak kalah mewahnya.

Kurang lebih 30 menit saya menyebrang dengan kapal umum dari pelabuhan Bangsal menuju Gili Trawangan. Kondisi angin dan gelombang membuat perjalanan agak sedikit lama. Saya juga masih mencoba meresapi aura dan pengalaman di Gili Trawangan yang saya lalui kemarin. Nanti kalau saya sudah menemukan pencerahan, saya kabari lagi. :)

Lumayanlah ya?! :)
Akhirnya di hari terakhir saya di Gili Trawangan saya memberanikan diri untuk belajar menggunakan papan selancar alias surfing. Awalnya saya tidak yakin untuk memulai hal yang masih baru ini. Tapi bermodal nekat dan kaka instruktur yang baik hati, saya pun berhasil berdiri di papan selancar itu.

Tentu itu tidak terjadi dalam waktu sekejap. Mulai dari tengkurap, mengayuh menggunakan tangan, belajar mengangkat badan dari posisi tengkurap sampai berdiri saya lalui dengan jatuh terus menerus. Ya kaliii... badan saya kan berat. Hahahahah...

Intinya adalah keseimbangan. Begitu kaka instruktur menjelaskan kepada saya dengan penuh penghayatan dan kesabaran. :)

Sunset di Gili!
Tadinya saya berpikir bahwa saya tidak cocok dengan papan selancar karena berat badan saya. Hahaha... Kalau badan saya lebih berat dari papan seluncur kan gak lucu ya. Hehehe... Belajar surfing sudah saya masukkan ke dalam agenda kegiatan saya kalau nanti berkunjung lagi ke Gili Trawangan atau tempat lain yang menawarkan ombak. Hihihihihi.... Eh.. Menemukan kaka instruktur yang baik hati dan sabar juga penting banget.

Adik-adik di SDN 1 Medana
Bagaimana dengan orang-orang Lombok?
Di Pulau Papagarang, Flores saya bertemu dengan orang Lombok yang baik sekali. Namanya Ibu Nur Baya. Ibu dari adik sekaligus sahabat cilik saya Kholid. Jadi, karena saya sudah punya referensi orang Lombok yang baik, saya berpikir bahwa saya akan menemukan orang-orang yang kurang lebih setipe lah. Hehehe...

Suku Sasak adalah suku asli masyarakat Lombok. Agama mereka pun beragam. Ada Islam, Hindu, dan juga Buddha. Kalau di Lombok Utara ini saya menemukan masyarakat pemeluk ketiga agama ini. Di sekolah juga begitu. Mereka hidup berdampingan dengan damai.

Taman Bacaan Pelangi bekerja sama dengan Yayasan Filantropi Semesta akan mendirikan perpustakaan ramah anak di SDN 1 Medana, Lombok Utara ini. Kurang lebih 235 orang jumlah adik-adik di sekolah akan segera bisa menikmati perpustakaan ramah dan buku cerita yang menyenangkan.

Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar dan pengalaman yang saya dapati bisa menambah wawasan dan perspektif baru dalam banyak hal. Terutama karena saya baru pertama kali ke Lombok ini, sejujurnya saya agak khawatir kalau saya tidak betah. Lombok memang berbeda dari tempat-tempat lain yang pernah saya kunjungi.

Semoga saya dan Lombok bisa berteman ya! Bermodalkan kedekatan dengan Gunung Rinjani tentunya. Hahahah... adik-adik di sekolah juga sih. Mereka akan menjadi sahabat-sahabat baru saya yang akan menghiasi perjalanan saya selama di Lombok. Terima kasih ya adik-adik karena sudah menerima kakak dan tentunya masih banyak cerita yang akan kita bagi bersama-sama. Iya kan? :D :D :D


Lombok Utara, 16.10.2017
Monik

Komentar

Postingan Populer