Surat Kepada (Calon) Ibu Mertuaku (5)



Dear Madam,

Saya menulis surat ini di Labuan Bajo, tempat yang nanti akan saya ceritakan lebih detail saya kita berjumpa ya. Singkat saja, kalau nanti madam bisa ke sini saya akan tawarkan minum kopi Manggarai. Saya akhirnya menjadi peminum kopi karena mencicipi kopi Manggarai dua tahun lalu. Tidak akan menyesal pokoknya.

Saya sudah dua minggu belakangan ini di Labuan Bajo. Setelah kemarin dari Lombok dan Bali. Di Bali saya sempat tertahan lebih lama dari jadwal karena erupsi Gunung Agung. Banyak orang dan wisatawan manca negara sempat panik dan berlomba-lomba untuk keluar dari Bali. Sampai-sampai ada yang rela menempuh perjalanan darat belasan jam ke Surabaya dan melanjutkan dengan pesawat ke negara masing-masing.

Tetapi beberapa kali saya mengobrol dengan supir taksi yang asli Bali, sungguh tenang saya mendengar respon mereka mengenai erupsi yang sempat membuat banyak orang panik itu. Beberapa di antara mereka menjawab "Oo.. Tidak apa-apa. Gunung Agung sedang batuk kecil-kecil saja." Ada juga yang menjawab "Gunung Agung masih sayang sama orang Bali ini. Tidak akan meledak itu." Madam pasti tenang saat mendengarkan penjelasan mereka. Heheh... Jangan-jangan malah panik? Hihihi...

Tidak apa-apa. Saya memang punya imajinasi dan cerita yang mungkin di luar akal sehat. Saya suka berpikir bahwa gunung, laut, pohon, angin, dan bintang di atas sana bisa diajak berbicara. Saya suka memakai majas personifikasi, yang mengkondisikan benda mati seolah-olah hidup. Saya suka membayangkan mereka memang hidup. Mereka adalah organisme. Coba dulu zaman sekolah saya belajar begitu ya? :)

Ngomong-ngomong soal pelajaran zaman sekolah, saya dulu takut dengan Kimia. Sekarang saya menyadari betapa papan periodik nama-nama zat itu sungguh indah adanya dan namanya. Kalau bisa kembali mempelajari itu, saya akan dengan senang hati membaca dan menghapal rumus Mg, Cl, Si, C, B, N itu. Kenapa jadi bahas ini ya? :)

Madam, sebentar lagi 2017 akan berakhir. Saya belum menyiapkan resolusi 2018 sih, palingan melanjutkan resolusi 2017 yang belum terpenuhi saja. Madam punya resolusi apa? Saya yakin Madam belum mengharapkan cucu kan? Come on, Madam! :)

Oiya, Oktober lalu saya merayakan ulang tahun saya yang ke-28. Saya merayakannya dengan adik-adik di Jambi Anom, Lombok Utara. Lumayanlah kami makan kue dan makan mihun goreng bersama-sama. Saya sudah 28 tahun dan saya masih belum yakin dengan tujuan hidup saya sebenarnya. Saya tidak tahu dan belum yakin apakah saya akan bersama dengan anak laki-lakimu untuk menjalani hari-hari mendatang.

Madam, saya bertanya-tanya juga apakah selama 28 tahun ini saya sudah melakukan hal yang seharusnya saya lakukan? Apakah saya sudah mendapatkan yang seharusnya saya dapatkan?
Apakah ada yang luput dari penglihatan saya? Apakah ada yang tidak saya lakukan dengan maksimal? Apakah ada keputusan yang kurang tepat yang pernah saya ambil yang membuat jalan hidup saya mungkin sedikit berliku-liku?

Sejujurnya saya tidak tahu. Saya tidak yakin.
Akan tetapi, saya jujur mengatakan bahwa apapun hal baik yang mungkin telah saya lewatkan dan abaikan di masa lalu, saya tidak menyesali kehidupan saya yang sekarang. Saya mungkin sedih. Saya mungkin penasaran, tapi saya tidak menyesal. Lebih tepatnya berusaha untuk tidak menyesali. :)

Itulah modal yang saya punya sehingga saya berani menulis surat kepadamu. Mertua yang manapun yang nanti akan saya temui, saya berdoa bahwa Madam adalah perempuan yang penuh kasih dan kebaikan. Madam telah melahirkan anak laki-laki yang kelak saya pilih atau memilih saya. Mudah-mudahan semua berada pada tempatnya masing-masing.

Apa kejadian di masa lalu Madam yang Madam harapkan bisa Madam perbaiki?
Atau melakukannya dengan cara berbeda?
Saya membayangkan asyik sekali membahas ini sambil minum kopi. Iye kan? :)
Mudah-mudahan kalau rezeki, kita bisa minum kopi bersama-sama sambil membahas kekonyolan anak laki-lakimu.

PS: Foto yang saya lampirkan itu Pulau Kelingking di Nusa Penida, Bali. Saya menghabiskan seminggu di Bali bersama keluarga saya bulan lalu. Nanti, kita bisa ke sini lagi bersama-sama.


Sambil minum kopi Manggarai
Labuan Bajo, 17.12.2017
Monik


Komentar

Postingan Populer