Tahun Baru 2018: Tidak Ada Resolusi. What??


Biasanya di malam pergantian tahun saya akan memutar kembali memori tentang pengalaman, rencana yang sudah menjadi kenyataan, dan cerita-cerita mengesankan di tahun sebelumnya sebagai modal awal untuk membuat resolusi di tahun yang baru. Hahaha... Biasanya sudah dengan buku jurnal yang baru. Majalah-majalah sering menyertakan buku durnal sebagai bonus di edisi Desember atau Januari.

Pergantian tahun ini saya tidak melakukannya. Saya justru tertidur lelap di malam tahun baru. Saya bahkan tidak sanggup lagi menyaksikan petasan, kembang api, dan mercon yang harusnya membuat saya tidak bisa tidur karena berisik. Tapi tidak. Di pergantian tahun ini saya mengantuk berat. Saya tidak bisa menahan mata saya agar tetap melek untuk beberapa menit.

Jadi, karena keadaan yang tidak bisa dihindari itu, saya pun melewatkan momen ritual tahunan saya. Atau mungkin lebih tepatnya tidak berniat membuat resolusi awal tahun. Hahahahha... Awalnya sih agak aneh, tapi semakin kesini saya sudah bisa menerimanya dengan lapang dada. :))

Oiya, momen tahun baru ini saya habiskan di Yogyakarta. Kota dimana saya menghabiskan waktu perkuliahan selama empat tahun. Kembali lagi ke kota ini memang menyenangkan. Jogja selalu membuat hati tentram. Mudah-mudahan bukan hanya dipermukaan saja ya.

Saya pun mendatangi tempat-tempat yang punya cerita menyenangkan di dalam memori kepala saya. Saya juga berkunjung ke Toko Buku TogaMas di Gejayan. Zaman dulu uang bulanan saya habis untuk belanja buku diskonan di sini. Hahaha.... Worth it kok!

Oiya kembali lagi soal tidak punya resolusi 2018 ini. Kadang-kadang saya pikir ada baiknya juga tidak punya rencana, karena mungkin hidup lebih suka memberikan kita kejutan yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

Tapi bukan berarti memiliki rencana di masa depan juga tidak boleh. Hidup juga suka membantu kita untuk mendapatkan yang kita impikan bukan? :))

Tidak memiliki resolusi di tahun 2018 ini tidak membuat saya jadi tidak punya tujuan hidup. Saya hanya jadi belajar untuk fokus mengerjakan yang ada di depan mata saya saat ini. Salah satunya adalah saya tidak akan memakan daging jenis apapun lagi. Mudah-mudahan saya bisa ya! :)) *sambil menyilangkan jari.

Memulai awal tahun 2018 di Jogja juga memberikan saya mood yang baik. Jogja yang sekarang sudah lebih hidup, banyak tempat makan baru, dan tentunya film-film di warnet terdekat yang siap untuk dipindahkan ke hard disk. Yang pernah dan masih jadi mahasiswa di Jogja pasti tahu yang saya maksud. Pasti tahu juga warnet mana yang menyediakan film-film itu. :))

Walaupun begitu saya tetap berdoa semoga tahun 2018 ini kehidupan kita manusia di bumi ini menjadi semakin baik. Kebaikan dan kebenaran mendapatkan tempat yang utama. Mereka yang mencari bisa mendapat. Mereka yang menunggu dipertemukan. Mereka yang mengetuk pintu-pintu kesempatan dibukakan.

Selamat Tahun Baru 2018!

Jogja, 1.1.2018
Monik

Komentar

Postingan Populer