Ular


Saya harus mulai bercerita.
Kemarin, di hari Minggu yang cerah saya tidak menyangka akan kedatangan tamu yang tidak pernah saya duga. Saya bahkan belum mempersiapkan mental saya. Yang jelas saya bahkan belum mandi dan memakai lipstik. Mungkin jodoh memang akan datang seperti itu. Dadakan. Tanpa pemberitahuan. Tanpa peringatan. Hahah..

Saat berjalan menuju kamar mandi, saya dikagetkan oleh tamu mungil saya itu. Seperti berencana memberikan saya kejutan, yang ternyata berujung pada kepanikan. Saya dan tamu cilik saya itu sama-sama panik. Reaksi kami pun berbeda-beda. Saya lari terbirit-birit, dan tamu saya berusaha kabur sambil meliuk-liukkan badannya.

Iya, tamu saya itu adalah seekor ular. What's on earth is happening with this snake? Kenapa dia memilih memasuki kamar saya? Why? Men, masih jauh lebih luas perkebunan di sekitar penginapan saya, bahkan ada gunung yang jauh lebih menyenangkan untuk dijelajahi dibandingkan kamar saya. 

Saya pun meminta tolong kepada penjaga keamanan di sekitar penginapan saya untuk mengecek kembali kamar saya dan mengusir ular itu. Setelah beberapa saat, si Bapak keluar dengan tangan kosong. Kami menduga si tamu cilik itu sudah berhasil keluar setelah berhasil membuat saya panik.

Seharian saya masih parno. Mendengar bunyi apapun, termasuk dua ekor cicak yang lagi playdate pun saya panik. "Please ular, you savage creature, go to other place!! Don't you dare come to this very room. Pleasee!!" Ucapan itu tidak saya sampaikan dengan percaya diri, tapi sambil memohon dalam hati. Hahah.. Mudah-mudahan si Ular mendengarkan.

Pengalaman kemarin itu membuat saya bertanya-tanya "Kenapa saya takut ular ya?". Kalau mengingat kembali pengalaman saya di masa lalu, saya tidak punya pengalaman digigit ular atau berkelahi dengan ular. Tapi, kenapa saya takut ya? Melihat ular di televisi saja saya sudah hampir gemetaran. Saya tidak pernah berani berkronfontasi dengan ular. Siapa juga yang mau? :))

Akan tetapi setelah beberapa waktu saya sudah mengalami progres tentang relasi saya dengan ular. Saya sudah berani melihat ular di tayangan tipi. Saya bahkan mendapatkan referensi pengetahuan mengenai ular. Hanya saja kalau disuruh untuk saling bertatap muka, saya masih belum berani, dan lebih seringnya kabur.

Untuk hewan keluarga Reptil, hanya ular saja yang paling menakutkan bagi saya. Saya bandingkan dengan bertemu Komodo pertama kali di Pulau Komodo, Flores saya malah gembira seperti anak kecil dikasi permen. 

Saya bahkan berani menatap mata si Komodo. Saya bahkan yakin kalau Komodo dan hewan Reptil lainnya punya rahasia tentang dunia ini. Saya yakin ular juga punya, tapi saya belum berencana untuk berdiskusi dengan mereka.

Kenapa saya bisa takut ular? Saya belum bertemu ular, tapi saya sudah takut duluan. Ini pasti ada yang salah. Pasti ini ada kaitannya dengan cerita-cerita yang saya dengarkan di masa lalu, terutama di masa kecil saya. 

Dulu waktu masih jadi anak Sekolah Minggu, sering saya mendengarkan cerita tentang Iblis yang berwujud ular yang menggoda Hawa untuk memakan buah Apel. Iblis sama dengan ular. Ular adalah Iblis. Cerita yang ternyata berhasil tertanam sejak kecil ini lumayan berpengaruh pada persepsi saya tetang ular. Ular itu menakutkan. Ular itu Iblis. Siapa mau ketemu Iblis? Tentu saya tidak mau.

Kemudian, waktu saya masih usia sekolah dasar, Film "Anaconda" menjadi tontonan semua mahluk, termasuk keluarga dan lingkungan saya. Ular bisa memakan manusia. Ular pembunuh. Ular berbahaya. Siapa yang mau ketemu Anaconda? Tentu saya tidak mau.

Mungkin kalau saya tidak mendapatkan cerita tentang Iblis yang menjadi ular atau tidak menonton Anaconda atau tidak diceritai tentang ular yang menakutkan dari kecil, bisa saja saya menganggap ular itu selucu anak anjing. 

Bisa saja setiap kali bertemu ular saya tidak perlu larit terbirit-birit dan panik. Mungkin saja saya bisa berteman dengan ular. Lah dengan Komodo saja saya senang dan mau berteman. Hehehe....

PS: Karena saya tidak punya foto bersama dengan ular dan belum ada rencana untuk punya foto bersama juga sih, saya taruh foto dengan Komodo saja ya. Coba lihat ekspresi saya! Senang bukan? :)


Lasusua, 22.1.2018
Monik

Komentar

Postingan Populer