The Sixth Extinction: Apakah Manusia Akan Punah?


"Apa yang membuat kita menjadi manusia?"

Menemukan buku ini menjadi salah satu kebahagiaan bagi saya di bulan ini, karena topiknya yang sangat relevan dan juga topik sains yang saya sukai. Buku ini ditulis oleh Elizabeth Kolbert, seorang wartawan majalah The New Yorker. Elizabeth memenangkan hadiah Pulitzer untuk buku ini. 

Menurut buku ini, kehidupan di bumi ini setidaknya sudah mengalami lima kali kepunahan. Mulai dari zaman kapur, dimana bumi kehilangan mastodon Amerika, betet laut besar, amonit, dan dinosaurus.

Elizabeth melakukan kunjungan dan penelitian ke pusat-pusat pengembangan maupun perlindungan spesies, mulai dari Amerika Selatan, Australia, dan Britania Raya. Dalam kunjungan-kunjungan tersebut, Elizabeth menemukan banyak fakta yang mengerikan terkait keberadaan mahluk hidup yang sudah punah dan bahkan sedan terancam keberlangsungan hidupnya.

Salah satu spesies yang jelas-jelas keberadaannya sudah tidak ada lagi adalah spesies kanak emas di desa El Valle, Panama tengah. Desa ini terkenal dan bahkan dijuluki sebagai desa katak emas. Pada tahun 2004, bangkai-bangkai kecil mulai bermunculan di sekitar desa El Valle tersebut. Dengan kata lain, katak emas yang tadinya populasinya besar, kini sudah tidak ada lagi. Hilang. Habis. 

Kepunahan katak emas ini baru satu saja dari sekian kepunahan yang sudah terjadi dan potensi kepunahan di masa mendatang yang tidal lagi jauh.. Di dalam buku ini, Elizabeth juga menceritakan potensi-potensi punahnya berbagai macam spesies, salah satunya kelelawar hidung putih di Amerika.

Setelah membaca buku ini, satu kesan saya yang paling jelas adalah fakta bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Ketika kita sedang berjalan kaki, mendengarkan musik, atau membaca buku, bisa saja salah satu spesies maupun anggota terakhir dari spesies tertentu sedang berjuang untuk bertahan hidup dari ambang kepunahan.

Membaca buku ini juga mengigatkan saya tentang peran manusia dalam kehidupan di bumi ini. Apakah arti menjadi manusia. Apakah manusia seberharga yang kita bayangkan apabila dibandingkan dengan nyawa katak emas atau penguin?

Memasuki milenium ini, manusia menjadi salah satu penyebab utama kerusakan alam dan punahnya spesies hewan maupun tumbuhan. Banyak aktivitas-aktivitas manusia yang justru menjadi ancaman untuk keberlangsungan hewan maupun tumbuhan di sekitar kita. Aktivitas pertambangan, pembalakan hutan, dan masih banyak lagi yang mungkin kita bisa sebutkan satu per satu di dalam hati kita. Iya kan?

"Setelah menghabisi saudara-saudara kandung kita --Neanderthal dan Denisova-- bergenerasi-generasi lalu, kita sekarang mengincar sepupu-sepupu kita. Kelak mungkin di antara kera besar tidak ada lagi yang tersisa kecuali kita."

Salah satu kutipan menarik dari ahli ekologi Stanford Paul Ehrlirch mengatakan: "Ketika mendesak spesies lain ke kepunahan, umat manusia sibuk menggergaji cabang pohon yang didudukinya."

Jadi, apakah yang membuat kita menjadi manusia?
Mengancam keberlangsungan hidup mahluk hidup di sekitar kita atau justru menyelamatkan mereka dari kepunahan?

Mungkin akan ada masanya nasib kita pun akan sama seperti dinosaurus. Siapa yang tahu?

Buku ini sangat layak dibaca berkali-kali. Selamat membaca!


Ende, May 2020
M


Komentar

Postingan Populer