A Love Letter To Younger Me


 "Who is the girl I see staring straight back at me?" 

-Reflection, Christina Aguilera

Belakangan ini, saya sedang suka terkesima sekaligus termenung ketika memandangi album foto masa lalu. Ketika saya masih kecil. Saya suka menatap diri saya di dalam foto itu. Saya suka bertanya "Apa ya yang sedang saya pikirkan saat foto itu diambil?"

Apakah dia kepikiran kalau sebelas tahun kemudian dia akan kuliah di Jogja?

Apakah dia kepikiran kalau suatu saat nanti dia akan mempertanyakan tentang Tuhan?

Apakah dia kepikiran kalau nanti dia akan naksir dengan laki-laki beragama Islam?

Apakah dia kepikiran kalau dia akan bertemu banyak jenis manusia yang bukan orang Batak?

Apakah dia kepikiran kalau pada umur 30-an nanti dia akan menjalani hidup yang biasa-biasa saja? 

Apakah dia kepikiran kalau nanti dia akan kehilangan orang-orang yang ia kasihi tanpa babibu?

Apakah dia kepikiran kalau suatu saat dia akan menyadari bahwa ia mampu mengasihi orang lain sampai-sampai ia rela mengorbankan dirinya?

Apakah dia kepikiran kalau di umur 30-an nanti dia akan tahu rasanya menderita sampai ingin bunuh diri?

Ahh... Masih banyak pikiran ini dan itu. Tapi, tidak apa-apa ya!

Oleh karena itu, saya (Monik yang sebentar lagi berumur 32) ingin menyampaikan surat cinta kepada Monik yang kala itu berumur tujuh tahun.

Dear Younger Me

Terima kasih karena sudah menikmati masa-masa muda yang menyenangkan itu, walaupun, kesenanganmu saat itu hanya diwakili oleh gelang karet, permainan, dan teman laki-laki yang jauh lebih banyak dibandingan teman perempuan.

Terima kasih karena sudah tumbuh dengan baik di antara saudara-saudaramu, walaupun kamu tidak ingat persis bagaimana kalian melewati masa-masa itu.

Terima kasih karena kamu sudah mengingat kenangan-kenangan baik dan menyenangkan. Sampai saat ini, kebiasaan itu masih melekat di dalam diri. 

Terima kasih karena kamu tumbuh menjadi perempuan yang menjadi teman baik dari teman laki-laki dan sedikit teman perempuan. Tidak apa-apa sih. Saat ini saya semakin yakin kalau teman baik itu memang tidak perlu banyak, bahkan memang tidak akan banyak. Kamu bisa hitung dengan jari tanganmu. Saya tidak kesulitan kok dengan teman yang sedikit itu.

Terima kasih karena nampaknya kamu bisa melakukan banyak hal sendirian. Apakah itu terjadi karena kamu dikondisikan oleh keadaan? Beberapa orang bisa bertingkah seperti Putri yang sedang kesusahan, tapi kamu sepertinya tidak.

Terima kasih karena sepertinya kamu memiliki perasaan khusus kepada para tetua seperti opung kita. Perasaan itu masih ada sampai detik ini. 

Sepertinya saya harus berterima kasih kepadamu akan banyak hal. Mungkin ada juga kenangan tidak menyenangkan sih. Tapi, anehnya saya justru mengingat hal-hal menyenangkan. Kamu tahu tidak, kalau otak kita itu diprogram untuk lebih mengingat hal-hal buruk dan traumatis loh!

Mon, kelak kamu akan banyak bertanya dan banyak tidak mengertinya. Kamu akan mencari-cari jawaban akan pertanyaan-pertanyaan sulit tentang hidup dan tidak menemukannya. Tidak apa-apa.

Kelak kamu juga akan bingung dengan semua kejadian-kejadian itu. Sampai-sampai kamu ingin mengeluarkan semua isi kepalamu, tapi tidak tau mau mulai dari mana. Tidak apa-apa.

Kelak kamu akan ragu, curiga, dan bertanya-tanya. Tidak apa-apa.

Intinya, kamu akan baik-baik saja, Mon! Karena segala sesuatunya seharusnya baik-baik saja. Ok?


August 2021

Monik yang akan berumur 32




Komentar

Postingan Populer