7 Lesson Learned dari Single's Inferno

Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik menonton variety show yang bertema tentang kencan atau menemukan cinta sejati. 

Mungkin sebaiknya saya mulai menata ulang pikiran dan pendapat saya mengenai situs kencan maupun berbagai acara yang berkaitan dengan pencarian cinta sejati ini. 

Well, mengingat tujuannya adalah untuk menghibur khalayak, ya coba saja untuk menghibur diri. Saya pun sudah mencobanya. 

Awalnya saya penasaran tengan tayangan Single's Inferno yang muncul di laman Netflix. Beberapa Kali saya mengabaikannya karena masih punya daftar tontonan yang lebih menjanjikan. Tapi, beberapa hari lalu saya ingin mencoba sesuatu yang baru. Akhirnya, saya pun menonton episode pertama. :D

Setelah menyelesaikan episode pertama, saya lanjut lagi ke episode kedua, ketiga, dan ternyata sudah berada di episode terakhir. Busyettt! Ternyata saya begitu tertarik dengan tayangan ini. Saya juga menyadari bagaimana saya terbawa suasana yang terjadi di dalam setiap episode. Beberapa konflik, intervensi, dan kemunculan karakter-karakter yang menarik.

Jadi, Single's Inferno adalah reality show mengenai pencarian cinta antara laki-laki dan perempuan singel di Korea Selatan. Laki-laki dan perempuan dengan usia, pekerjaan, dan latar belakang yang berbeda tinggal di pulau terpencil selama sembilan hari. 

Mereka disuguhkan dengan pemandangan yang apik dan juga berbagai fasilitas yang menyenangkan selama berada di pulau itu. Tugas mereka adalah menemukan pasangan yang akan mereka bawa untuk kencan di hotel super mewah.

Selama berada di pulau itu mereka juga mengikuti beberapa permainan yang bisa memperdalam chemistry maupun untuk memperebutkan hadiah kencan dengan pasangan pilhan di hotel super mewah yang mereka tempuh dengan naik helikopter. 

Mata saya sungguh dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang mereka dapatkan selama berkencan. Mungkin ini juga menjadi salah satu alasan saya begitu tertarik dengan tayangan ini. ;)

Berikut beberapa lesson learned yang saya dapatkan setelah menonton Single's Inferno:

1. Kemewahan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dinikmati. Saya begitu terhibur dengan berbagai pemandangan dan fasilitas mewah yang disuguhkan selama tayangan ini berlangsung.

2. Kemewahan bukan untuk semua orang. Sebagai seorang rakyat jelata dan sobat misqueen, tentu saya hanya bisa menghkayalkan berada di antara fasilitas-fasilitas mewah ini.

3. Kemewahan tidak selalu menjadi penentu perasaan yang sebenarnya. Meskipun sudah kencan di hotel mewah, beberapa pasangan yang saling memilih pun menemukan perasaan yang berbeda terhadap pasangan yang sedang ada bersama mereka.

4. Bersama-sama dengan orang yang kita pilih saat di hotel mewah maupun di jembatan kayu lapuk mungkin tidak terlalu signifikan perbedaannya, karena bukan tempatnya yang penting, tapi orangnya. Azeeekkk!!

5. Meskipun para peserta sepertinya memiliki hidup dan pekerjaan yang keren, ganteng, seksi, cantik, dan populer di kalangan pria/perempuan, pada dasarnya mereka juga manusia yang berpotensi kesepian dan patah hati. Jadi, tidak perlu membanding-bandingkan diri. 

6. Kesan pertama memang penting, tapi banyak orang yang tidak selalu berhasil memberi kesan pertama yang menyenangkan. Semoga kita tidak berhenti untuk mengenal mereka karena bisa saja kita melewatkan potensi yang selama ini kita cari.

7. Bro-hood dan sister-hood yang terjalin di antara para peserta yang bersaing merupakan nilai yang layak untuk dipertahankan. Saya tidak menemukan perempuan yang membenci saingannya atau laki-laki yang bermain curang demi mendapatkan pasangan yang diinginkan. Bravo!

Yeaaayyy!!! Saya juga jadi ingat bagaimana saya menantikan permainan yang dilakukan oleh para peserta laki-laki. Saya bisa begitu excited dan menunggu dengan cemas siapa yang akan menjadi pemenang. 

Melalui tayangan ini saya jadi mengerti perasaan orang-orang yang suka berkomentar atau bereaksi dengan adegan yang mereka lihat saat sedang menonton tayangan favorit. Meskipun komentar dan teriakan saya tidak akan mengubah skenario yang sudah ditulis, tetap saja menyenangkan untuk melakukannya. HAHAHAHAH....