Tentang Rasional dan Irasional

 

Pulau Nitu, Kep. Sangihe. (dok pribadi)
Belakangan ini saya sedang sering memikirkan tentang cara kerja dunia. Beberapa ide muncul saat saya sedang dalam perjalanan menuju dan pulang dari kantor dengan naik motor.

Saat membaca buku yang berjudul 'Eksistensialime adalah Humanisme', saya menemukan kutipan Albert Camus di mana ia mengatakan bahwa dunia tidak selalu rasional dan bisa juga irasional.

Beberapa waktu kemudian, saya juga menemukan kutipan yang maknanya kurang lebih sama. Kutipan itu mengatakan bahwa cerita fantasi pun mengandung kebenaran, cerita nyata tidak selalu benar.

Kupikir penemuanku tentang kutipan ini meminta diriku sendiri untuk memikirkannya dan menyambungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Sampai saat ini, saya masih percaya dengen kekuatan pikiran manusia. Saya yakin bahwa otak manusia menyimpan banyak hal yang bahkan kita tidak pernah bisa kita bayangkan. 

Menjadi rasional bagi saya menuntut kerja otak yang maksimal, walaupun sebenarnya kita tidak akan bisa menggunakan otak kita sepenuhnya. Einstein aja gak bisa juga kok. :D 

Oleh karena itu, bagi saya menjadi rasional berarti harus bisa diterima dengan logika. Bisa diukur. Bisa diraba. Bisa dilihat. Misalnya, kebutuhan menyiram bunga dalam pot besar bisa dilakukan dengan dua gayung plastik air. Bisa dilihat. Bisa dicoba. Bisa diperiksa dengan indera.

Akan tetapi, bagaimana dengan menjadi irasional? Bagi saya, menjadi irasional berarti menduga-duga. Dugaan ini bisa saya buat demi menyenangkan diri sendiri atau demi kepentingan lain. Nah, dugaan ini biasanya tidak bisa diukur. Fakta apapun yang berdasarkan dugaan tidak bisa diterima oleh akal sehat.

Hanya saja, saya berpikir juga bahwa dugaan ini pun berasal dari kerja otak loh! Imajinasi, mimpi, fantasi, dan khayalan pun bekerja di dalam otak. Jadi, kupikir tidak adil juga kalau kita memaksa otak/diri untuk selalu menerima hal-hal yang nyata atau yang bisa diukur saja.

Fungsi lain dari hal irasional itu yang kurasakan adalah bisa membantu saya melewati masa-masa sukar dalam hidup. Saya bisa memberikan impian dan harapan kepada diri saya sendiri. Saya juga bisa menolong orang lain untuk melewati masa-masa suit mereka. Siapa pun bisa saling membantu.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengingatkan diri saya sendiri bahwa sekeras apapun saya untuk selalu mencoba rasional, hal-hal irasional akan tetap ada dan saya membutuhkannya juga. Tapi, saya juga tahu betapa sulitnya menerima hal-hal irasional ini ketika sudah terbiasa dengan cara kerja dunia dan otak yang selalu menuntut benda-benda nyata yang bisa diukur dan dilihat.

Saya akan coba mengerjakannya!

Komentar

Postingan Populer