Why We Sleep: Sesungguhnya Kita Berutang Banyak Kepada Tubuh dan Otak

Membaca buku ini benar-benar semakin membuka pemikiran saya mengenai pentingnya tidur bagi mahluk hidup. Tidur sebagai aktivitas yang sering disepelekan ternyata menjadi salah satu penyumbang utama sehat tidak sehatnya kita. 

Tidur juga menjadi salah satu instrumen penting dalam perkembangan otak manusia. Itu dia kenapa bayi dan anak kecil sebaiknya tidur banyak dan lama. Semakin banyak tidurnya akan semakin baik untuk perkembangan otak mereka.

Banyak penelitian mengenai efek dan manfaat tidur bagi otak dan tubuh telah dilakukan oleh para peneliti di Amerika. Salah satunya mengenai efek tidur malam yang singkat. 

Jadi, selama kita tidur kita akan mengalami dua fase tidur, yaitu NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan REM (Rapid Eye Movement) yang akan secara bergantian menghiasi tidur kita. NREM biasanya terjadi pada tengah malam. Ini adalah fase tidur lelap tanpa mimpi. Sedangkan, tidur REM adalah tidur dengan mimpi, yang biasanya terjadi saat subuh atau menjelang bangun pagi. Kedua fase tidur ini terbukti memiliki manfaat bagi perkembangan otak kita.

Salah satu manfaat tidur NREM berkaitan dengan penyimpanan memori jangka panjang. Jadi, saat kita tidur lelap, otak kita bekerja untuk menyimpan memori yang sudah kita dapatkan di hari itu (khususnya di bagian otak bernama Hipokampus) menuju korteks untuk penyimpanan secara permanen. Kalau tidur NREM kita kurang atau bahkan terganggu, maka lama-kelamaan kita akan memiliki gangguan ingatan dan juga bisa berujung penyakit dementia misalnya.

Tidur REM membantu perkembangan otak kita dalam hal rasionalitas dan juga kreativitas. Tidur dengan mimpi telah terbukti bisa membantu manusia untuk menemukan solusi atas permasalahan2 yang dihadapi sehari-hari. Kalau kamu punya masalah dengan inspirasi yang belum muncul atau pemecahan mengenai suatu masalah, cobalah untuk tidur. Jawaban untuk permasalahan Anda mungkin sedang menunggu untuk dijemput. :D

Selama membaca buku ini saya juga merenungkan akan waktu tidur yang tidak teratur yang pernah saya alami. Pemicu kurang tidur antara lain minum kopi di sore hari. Penjelasan Matthew Walker mengenai kenapa kita tidak bisa tidur karena kopi sangat masuk akal banget. 

Intinya kita terjaga sampai malam itu karena ginjal kita sedang bekerja ekstra untuk mengeluarkan kafein dari sistem kita. Kita sedang memberikan kerjaan ekstra kepada ginjal dengan minum kopi sore itu.

Selain minum kopi, menonton serial sampai begadang juga sering menjadi pemicu. Bahkan saya pernah begadang sampai pagi. Sungguh saya telah menyakiti otak dan tubuh saya. 

Mitos yang dulu saya percayai tentang rapel tidur juga dipatahkan oleh si penulis. Katanya otak kita tidak mengenal utang tidur. Jadi, Kalau kita sudah kurang tidur saat hari kerja misalnya, kita tidak akan bisa menggantikan kekurangan itu dengan tidur seharian saat akhir pekan. 

Sekalinya kita kurang tidur, otak kita akan selalu mengingatnya. Sepertinya otak kita bisa jadi adalah pendendam juga ya! :D

Kurang tidur dalam jangka panjang sangat berpotensi untuk mendatangkan penyakit. Matthew Walker juga menulis bahwa kurang tidur sering dianggap sepele saat pemeriksaan kesehatan. Banyak obat yang dideskripsikan panpa mempertimbangkan kekurangan tidur sebagai asal-muasal penyakit yang muncul.

Saat kita tidur NREM, otak kita akan seperti lampu kelap-kelip yang sedang menyala. Fenomena ini sering disebut sebagai sleep spindle. Semakin banyak sleep spindle saat kita tidur, maka otak kita akan semakin berkembang dengan baik.

Oiya, kebutuhan tidur setiap orang juga berbeda-beda loh! Misalnya kebutuhan tidur anak-anak dan remaja bereda dengan kebutuhan tidur orang tua. Penulis juga menyoroti tentang jam sekolah yang seringnya dijadwalkan terlalu pagi. Jadwal sekolah yang terlalu pagi ini telah merenggut waktu tidur REM anak-anak/remaja, di mana waktu tidur inilah yang paling mereka butuhkan di usia mereka itu. 

Telah terbukti bahwa anak-anak yang masuk sekolah agak siang mengalami peningkatan dalam belalar dibandingkan dengan anak-anak yang harus bangun pagi-pagi untuk ke sekolah. Jadi, tidur lebih lama tidak ada kaitannya dengan bermalas-malasan. Anak-anak dan remaja memang membutuhkan waktu tidur lebih banyak dibandingkan dengan orang tua mereka.

Sebenarnya masih banyak topik menarik terkait tidur yang ditulis di dalam buku ini. Menuliskannya satu per satu tidak akan cukup waktu juga sih memang. Satu hal penting yang saya pikirkan setelah membaca buku ini adalah betapa banyaknya utang tidur (yang tidak akan pernah bisa dilunasi) yang mungkin saya biarkan selama ini. 

Sesungguhnya saya berutang banyak kepada tubuh dan otak saya. :(



Komentar

Postingan Populer