Mungkin Sebenarnya Kita Tidak Mengenal Diri

 

"Seseorang-sebagaimana yang tampak- bukan seseorang yang-sebenarnya."

Akhirnya bisa menulis tentang buku favoritku yang sudah kubaca belakangan ini. Yeay! Sebenarnya, saya memerlukan waktu yang agak lama untuk menentukan bagaimana aku akan menuliskan tentang buku ini. 

Terlalu banyak ide yang menarik. Terlalu banyak yang ingin ditulis. Terlalu banyak yang masih dalam proses pengendapan. :) 

Pertama-tama, saya sangat menyukai ulasan si Penulis mengenai teori kepribadian yang ditemukan oleh Jung, seorang pakar psikologi asal Austria. 

Membaca ulasannya ini memberikan perspektif baru bagi saya untuk memahami bagaimana kepribadian berproses dan bekerja di dalam diri saya sendiri. 

Salah satu kesimpulan sementara saya adalah masih terlalu banyak hal yang belum saya ketahui mengenai diri saya sendiri.

Jung merupakan penemu teori Sinkronisitas yang juga merupakan salah satu fenomena psikis yang saya sukai dan ternyata kami memiliki pemikiran yang mirip-mirip mengenainya. Seperti bertemu kembali dengan teman baik yang sudah berpisah lama. 

Menurut pemikiran Jung, psike manusia terdiri dari beberapa tingkatan. Mulai dari Persona, Bayang-bayang, Anima/Animus, hingga Diri. Persona merupakan bagian terluar yang kita tunjukkan keluar. Persona merupakan konstruksi sosial dan psikologis yang diadopsi untuk tujuan tertentu. Jung juga menjelaskan bahwa Persona ini bukanlah inti Diri yang sebenarnya. Apa yang kita tunjukkan belum tentu kita yang sebenarnya.

Kita bisa saja dikenal oleh rekan kerja atau tetangga sebagai seseorang dengan kepribadian yang menyenangkan, ramah, dan toleran. Akan tetapi, ketika berada di rumah dan sendirian, kita menjadi seorang yang pemarah dan suka menggerutu. 

Selain mengenai kepribadian, buku ini juga membahas mengenai kesadaran. Ternyata ada tingkat kesadaran yang bisa kita capai melalui pengalaman-pengalaman hidup. Saya juga senang setelah membaca buku ini saya makin mantap dengan keajaiban alam bawah sadar. 

"di alam bawah sadar, kita mengetahui banyak hal tanpa menyadari bahwa kita mengetahuinya." (hal. 250)

Dengan membaca buku ini, saya semakin tertarik untuk mengenali bagian-bagian Diriku yang belum kuketahui. Cara yang bisa kulakukan saat ini adalah dengan masuk ke dalam diriku dan mendengarkan Diriku. Jalanku masih akan panjang!