Fredrik Backman dan Lansia dari Swedia

 

"Suara hati adalah suara orang mati, yang kembali untuk membantu orang-orang terkasih mereka."

Saya mengenal Fredrik Backman pertama kali melalui bukunya yang berjudul 'A Man Called Ove'. Ulasan saya mengenai buku itu bisa dibaca di sini.

Saya sangat tersentuh dengan tema dan tokoh cerita yang diangkat oleh si penulis. Di buku 'A Man Called Ove', Fredrik Backman mengangkat cerita seorang kakek yang kehilangan isterinya dan memilih untuk hidup sendiri bersama kucing yang terpaksa ia rawat.

Saya senang dengan pemilihan tokoh utamanya, yaitu seorang kakek tua. Kupikir buku Fredrik ini lumayan unik dengan karakter utama bernama Ove. Setelah itu, saya pun menemukan buku keduanya, yang ternyata juga memiliki tokoh utama seorang nenek tua. 

Nenek yang diceritakan di dalam buku ini merupakan seorang nenek yang sangat dicintai dan dikagumi oleh cucu perempuan satu-satunya bernama Elsa. 

Banyak dongeng telah ia ceritakan. Banyak kekonyolan-kenkonyolan yang telah mereka lalui bersama juga. Nenek merupakan seseorang yang pemberani dan bisa dikatakan tidak takut terhadap apapun. Banyak keputusan yang dia ambil dan lakukan demi memberikan contoh kepada cucunya untuk selalu berani.

Elsa di satu sisi merupakan anak perempuan berani yang sebentar lagi akan berumur delapan tahun. Dia selalu mengalami kesulitan di sekolahnya. Elsa sering menjadi korban teman-temannya yang suka mengejek dan mengganggunya. Nenek mengajari Elsa untuk selalu berani melawan. Hal ini yang membuat Elsa sering dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Akan tetapi, di saat kepala sekolah dan orang tua lain menyalahkan Elsa, nenek selalu membelanya.

Elsa kehilangan nenek karena kanker yang dideritanya. Sebelum meninggal, nenek memberikan sebuah misi kepala Elsa melalui surat yang nenek tinggalkan. Melalui surat demi surat yang harus Elsa temukan dan kirimkan, ia bertemu dengan orang-orang dewasa lain dan tentunya anjing raksasa yang menjadi sahabatnya.

Isi buku ini merupakan kisah petualangan Elsa untuk menyelesaikan misi yang dberikan oleh neneknya. Ada juga beberapa peristiwa yang tidak pernah teprikirkan sebelumnya dan memberikan banyak ide dan inspirasi mengenai hidup, trauma, rasa sakit, kebahagiaan, dan keluarga.

***

Setelah membaca buku ini, saya semakin yakin dengan kepiawaian si penulis dalam mengangkat kisah yang menghangatkan hati. Terlebih karena tokoh-tokoh orang tua yang memberikan suasana yang berbeda juga. Mungkin kita tidak terlalu banyak menemukan buku yang menempatkan orang-orang tua menjadi tokoh utamanya.

Di buku  'A Man Called Ove'  saya sempat terharu hingga meneteskan air mata. Reaksi yang sama juga saya rasakan dari membaca buku kedua ini. Saya jadi teringat dengan pemikiran saya yang lama, bahwa salah satu hal yang membuat kehidupan ini indah dan layak dijalani adalah karena hubungan antar manusia yang bisa begitu menginspirasi dan menguatkan. Walaupun, di satu sisi hal ini juga yang berpotensi membuat hidup berantakan dan hancur. Seperti sisi uang koin ya? Well, mungkin begitulah hidup.

Apakah kamu setuju?

Selamat Membaca!


Komentar

Postingan Populer