The Death of Expertise: Fenomena Hoax, Pengetahuan Palsu, dan Ketidakpercayaan kepada Pakar

Kalau teman-teman merupakan pembaca buku non-fiksi populer seperti buku Sapiens karya Yuval Noah Harari, maka saya sangat merekomendasikan buku ini untuk kalian baca. 

Buku ini merupakan salah satu buku wajib untuk bisa mengenali fenomena yang terjadi di sekeliling kita, salah satunya mengenai maraknya hoax dan pengetahuan palsu.

Buku ini ditulis oleh Tom Nichols, yang sudah memiliki riwayat yang panjang berkecimpung sebagai dosen dan pengamat Rusia. 

Tom Nichols juga pernah menjadi salah satu penasihat presiden Amerika mengenai kebijakan luar negeri yang berkaitan dengan Rusia.

Matinya Kepakaran ini merupakan semacam kegelisahan, kritikan, dan penawar yang diberikan oleh Tom Nichols mengenai fenomena mis informasi, dunia kampus, sosial media, jurnalisme, dan kepakaran di Amerika. 

Setelah saya membaca buku ini, walaupun konteksnya di Amerika, cerita dalam buku ini juga sangat relevan dengan yang terjadi di Indonesia belakangan ini.

Beberapa isu utama yang diceritakan oleh Tom Nichols di dalam buku ini adalah:

1. Kemunculan orang-orang yang bukan pakar dalam membahas hal yang bukan bidangnya dan diikuti oleh banyak orang. 

Kalau bahasa sederhananya adalah kemunculan para artis influencer dengan informasi publik yang tidak matang dan cenderung menyesatkan.

2. Krisis kepercayaan kepada pakar

Krisis ini terjadi karena munculnya kesalahan 1-2 orang yang mangaku sebagai pakar dan dijadikan sebagai alasan absolut untuk tidak mempercayai semua pakar.

3. Kehadiran Internet yang membuat banyak orang menjadi lebih pintar dibandingkan orang lain maupu pakar.

Membaca banyak informasi di Google kini dipercaya menjadi salah satu cara penting untuk memperoleh kepintaran dan tahu segala hal. Manusia suka lupa bahwa internet merupakan sebuah mesin pengelola informasi yang sama sekali tidak mengerti manusia. Banyaknya informasi yang beredar di internet di satu sisi memberikan peluang bagi berita-berita palsu yang ditulis oleh sembarang orang.

4. Kredibilitas wartawan

Maraknya berita palsu di internet berakibat pada banyaknya orang yang terpapar dan bahkan percaya. Kredibilitas wartawan menjadi salah satu kunci utama untuk menyelesaikan masalah ini. Wartawan yang jujur dan rajin mencari fakta bisa memberikan alternatif kepada pembaca untuk menemukan berita-berita kredibel.

5. Kampus telah berubah menjadi sistem layanan jasa yang mengutamakan kepuasan pelanggan

Tom Nichols percaya bahwa pendidikan kampus seharusnya sulit dan keras, karena pendidikan yang diterima oleh seseorang di dalam kampus akan menjadi penentu jalan hidup mereka sampai selamanya. 

Nichols mengkritik banyak kampus yang menurunkan kualitas dosen dan mata kuliahnya demi menerima banyak mahasiswa. Mahasiswa merupakan pelanggan utama yang mana kebutuhan mereka harus dipenuhi dengan cara apapun, termasuk ketika mereka tidak menyukai dosen tertentu karena terlalu serius mengajar.

Buku ini sangat relevan dengan keadaan belakangan ini. Misalnya ketika vokalis band mewawancarai narasumber yang tidak pantas untuk membahas mengenai wabah, hal ini ternyata bukan fenomena baru. 

Selain karena salah membawa bintang tamu, si vokalis band itu juga bukan orang yang layak dijadikan sebagai sumber informasi mengenai wabah. Untungnya banyak yang mengkritik video itu dan akhirnya dihapus dari youtube. Akan tetapi, sudah berapa banyak orang yang termakan dengan berita palsu itu?

Saat pandemi seperti ini, kita jelas tahu kepada siapa kita layak bertanya. Pakar epidemiologi, dokter paru, peneliti wabah, dan orang-orang yang sudah mengabdikan hidupnya untuk tema ini adalah orang-orang yang harusnya berada di daftar utama. Betul tidak?

Melalui buku ini, Nichols juga mengajak orang awam seperti kita untuk tidak merasa lebih pintar dan tahu segala sesuatu hanya karena telah membacanya di mesin pencari internet. 

Kita harus memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa kita bisa saja salah. Selain itu, Nichols juga mengingatkan para pakar untuk tidak terlalu berjarak dengan orang awam. Elitisme para pakar sering membuat orang awam justru menjauhi mereka. Para pakar adalah juga pelayan masyarakat. Setuju gak?

Selamat membaca buku ini teman-teman!
Ingat untuk selalu mencari sumber yang kredibel ya!
Ragukan orang-orang yang membahas isu yang bukan keahliannya, apalagi ketika topik itu menyangkut hajat hidup orang banyak!

Selamat!


Ende, August 2020
M

Komentar

Postingan Populer