Why You Gotta be So Mean?




"I bet you got pushed around
somebody make you cold
but the cycle ends right now
cause you can't lead me down that road
and you don't know, what you don't know"

Sebenarnya, sudah lama saya ingin menulis mengenai ini. Tapi, seperti biasa saya perlu merenungkannya terlebih dahulu. Hahah..

Jadi, belum lama ini beberapa artis terkenal dilaporkan karena mereka dituduh melakukan perbuatan dan perkataan yang dianggap menyinggung dan merugikan orang-orang di sekitarnya. Kalau masih ingat berita tentang pembawa acara terkenal di Amerika yang dilaporkan oleh orang-orang yang pernah bekerja dengannya. 

Si pembawa acara itu dianggap sering membuat anggota timnya bekerja dengan tidak nyaman dan juga memperlakukan orang-orang tersebut secara semena-mena. Beberapa orang bahkan tidak digaji untuk jam kerja yang melelahkan. 

Dia dianggap telah mengabaikan orang-orang yang dekat dengannya, tapi di waktu yang bersamaan dia terkenal sebagai pembawa acara yang justru memberikan banyak hadiah dan menolong orang-orang yang membutuhkan dan mengalami kesulitan.

Ada juga salah satu bintang utama serial Gl*e yang dituduh rasis karena perkataannya kepada bintang lainnya yang berkulit hitam. Setelah munculnya pernyataan itu, akhirnya banyak juga orang-orang yang muncul dengan komentar membenarkan berita itu.

Perhatian utama saya atas pemberitaan itu adalah "Mengapa banyak orang yang terganggu dengan artis atau bintang terkenal yang terbukti melakukan tindakan yang tidak menyenangkan?"

Salah satu jawaban yang terpikirkan oleh saya adalah karena banyak orang telah menaruh standar moral hidup mereka kepada artis dan orang terkenal itu. Banyak orang yang menjadikan mereka menjadi inspirasi hidup mereka, yang mana memang tidak ada yang salah dengan itu sih. Atau sebenarnya sudah salah dari situ?

Mungkin kita atau para penggemar artis tertentu harus jujur dan terbuka mengakui bahwa artis juga manusia. Tidak ada bedanya dengan kita. Mereka punya emosi. Mereka punya pola pikir. Mereka punya kebiasaan yang telah dibentuk sejak lama. Mereka punya hari-hari menyenangkan dan menyedihkan juga sama seperti kita.

Perbedaan kita adalah mereka sering berada di televisi dan memiliki gaya hidup super mewah yang didambakan banyak orang. Tidak ada yang salah dengan itu juga. Oiya, ada juga aktivis pembela hak manusia yang dituduh melakukan pelecehan kepada rekan perempuannya.

Intinya adalah walaupun dia seorang artis, dermawan, aktivis, maupun ahli agama sekalipun, tidak ada satu pun dari mereka yang luput dari kesalahan. Yang menjadi masalah adalah ketika mereka menganggap posisi dan aktivitas mereka dibuat menjadi tameng dan seolah-olah menjadi kebal hukum atau kebal akan kritikan.

Memang kalau sudah melakukan banyak kegiatan sosial, bisa menjadi alasan untuk menjahati orang lain?
Bisa menjadi alasan untuk mengambil hak orang lain?
Jelas TIDAK.

Yang bisa saya tawarkan kepada para pembaca adalah tetap lah pandang mereka sebagai manusia biasa yang sama seperti kita. Mereka juga tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Ketika mereka melakukan kesalahan, kita bisa mengkritik mereka sewajarnya. Kita bisa melatih diri untuk tetap kritis dan juga mengagumi karya mereka di waktu yang bersamaan.

Untuk para artis, orang terkenal, aktivis, pemuka agama, atau siapapun kalian, mungkin ada baiknya kalian juga selalu ingat untuk menapakkan kaki kembali ke tanah. Kalian tidak lebih penting dibandingkan orang lain yang tidak seterkenal kalian. Kalian juga tidak lebih penting dari petugas penyapu jalanan yang bekerja tiap hari untuk memastikan jalan raya bersih dari sampah.

Sebanyak apapun prestasi yang kalian torehkan, tidak akan menjadi tameng yang membuat kalian kebal dari kritikan dan tuduhan ketika kalian memang terbukti melakukan kesalahan. So, why you gotta be so mean?



Ende, Agustus 2020
M







Komentar

Postingan Populer