#3 Menikah atau Tidak Menikah

Mungkin sudah saatnya kita menempatkan status menikah dan tidak menikah pada posisi yang setara. Menikah ada baiknya. Tidak menikah juga ada baiknya. Menikah bisa menguntungkan. Tidak menikah juga bisa memberikan keuntungan. Oke, mari coba kita bahas satu per satu.

Menikah 

Di dalam kehidupan bermasyarakat kita di Indonesia, kita sudah sering bakhan terbiasa mendengarkan ocehan orang-orang yang menyarankan untuk menikah. Meskipun mereka tidak tahu dan tidak peduli dengan permasalahan hidup kita sehari-hari, tetap saja menikah dianggap menjadi solusi utama permasalah hidup. Benarkah demikian?

Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika menikah:

1. Masalah hidup bisa diselesaikan bersama-sama. Katanya sih pemikiran dua orang bisa lebih baik dari hasil pemikiran satu orang saja. 

2. Dampak keadaan finansial bisa jauh lebih baik. Penghasilan dua orang tentu jauh lebih banyak dibandingkan penghasilan satu orang. Dalam hal ini, pasangan berarti punya sumber penghasilan masing-masing ya.

3. Masalah keamanan pribadi, khususnya berlaku untuk perempuan. Dampak misoginisme dan kondisi sosial yang dibuat 'tidak ramah perempuan', perempuan yang menikah memiliki tambahan perlindungan untuk tetap aman dan tidak perlu khawatir kalau sedang di rumah dan listrik padam.

Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan kalau tidak menikah:

1. Punya waktu sepuasnya untuk menikmati hidup dan diri sendiri. Orang yang tidak menikah tidak akan dipusingkan dengan masalah hidup pasangan atau rentetan persoalan tambahan lainnya. Kalian bisa menikmati hidup dengan waktu-waktu sendiri, misalnya jalan-jalan, rebahan, membaca, menonton, bercocok tanam, dan masih banyak kegiatan lainnya. 

2. Bisa mengatur keuangan sendiri dan berhemat. Dalam hal ini, orang yang tidak menikah tentu tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan pasangan. Uang punya sendiri, dihabiskan sendiri.

3. Punya lebih banyak waktu untuk membantu orang lain. Orang yang tidak menikah memiliki waktu yang  lebin lapang untuk hidup membantu orang lain. Waktu mereka juga lebih fleksibel karena mereka tidak perlu mengurus pasangan atau anak. Orang yang tidak menikah punya kebebasan untuk memberikan waktu dan diri mereka saat dibutuhkan.

Status sosial

Sebenarnya hal ini tidak tidak boleh dibenarkan! Orang yang menikah dianggap lebih tinggi status sosialnya dibandingkan dengan orang yang tidak menikah. Kalau dalam kasus perempuan ini terasa sekali. Meskipun perempuan itu sukses dalam pekerjaan dan punya banyak uang, tetap saja hidupnya akan dipandang sebelah mata bahkan dianggap kurang sukses. Status single atau belum menikah itu dianggap penjadi penyebabnya. 

Menurut pendapat saya, sambil memperhatikan kemajuan kehidupan modern ini, sungguh tidak adil bagi kaum perempuan apabila mereka selalu ditekan untuk menikah sambil mengesampingkan pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan. Setuju gak? 

Kalau pun mereka mau menikah, biarkan saja mereka menikah karena mereka memang mau dengan kerelaan dan komitmen pasangan. Bukan karena tekanan dan takut dianggap gagal sebagai manusia, khususnya sebagai perempuan.

Melalui pemikiran saya di atas, masihkah kita harus menganggap orang yang tidak menikah lebih rendah dibandingkan dengan orang yang menikah? Walaupun, saya tahu persis masih banyak praktik-praktik adat dan budaya yang mengesampingkan orang yang tidak menikah. Tidak memiliki posisi tertentu untuk memutuskan sesuatu menjadi salah satunya.

Bagaimana menurutmu?


Toba, Oktober 21

M


Komentar

Postingan Populer