#4 13 Quotes Pilihan dari Buku "The Ministry of Utmost Happiness"


Berikut beberapa quote pilihan saya setelah membaca buku "The Ministry of Utmost Happiness" yang ditulis oleh Arundhati Roy. Buku ini menjadi salaam situ buku fiksi sejarah yang saya sukai.


1. "Dia tidak ingat kapan terakhir kalinya dia sebahagia ini. Bukan karena bayi itu milknya, tapi karena bukan miliknya." (hal. 169)


2. "Ketidakhadiran orang yang tinggal di sini begitu nyata, begitu jelas, sampai-sampai terasa seperti kehadiran." (hal. 173)


3. "Satu-satunya yang mencegah Kashmir dari menghancurkan diri sendiri seperti Pakistan dan Afghanistan adalah kapitalisme borjuis kecil tua yang baik." (hal. 206)


4. "Apa yang sedang kami lakukan di Kashmir, memerintah rakyat yang membenci kami dengan begitu membabi buta?" (hal. 220)


5. "Nietzsche percaya bahwa jika belas kasih menjadi inti etika, kesengsaraan akan menjadi menular dan kebahagiaan menjadi objek kecurigaan." (hal. 260)


6. "Siapa yang bisa tahu dari ucapan selamat tinggal, perpisahan macam apa yang menunggu kita." (hal. 312)


7. "Tapi pura-pura penuh harapan adalah satu-satunya anugerah yang kita miliki." (hal. 327)


8. "Dan mereka tidak akan mempercayaiku justru karena mereka akan tahu bahwa yang kukatakan benar adanya." - James Baldwin


9. "Mati menjadi sekadar cara lain untuk hidup." (hal. 384)


10. "Ketika kamu melihat apa yang kamu lihat dan mendengar apa yang kamu dengar, kamu takkan punya pilihan. Karena kamu adalah kamu." (hal. 441)


11. "Kita tak bisa menang dengan tubuh kita saja. Kita juga harus merekrut jiwa kita." (hal. 453)


12. "Kamu tahu apa yang paling sulit buat kita? Yang paling sulit diperangi? Belas kasihan." (hal. 453)


13. "Tapi mengasihani diri sendiri begitu... begitu melemahkan. Begitu menistakan. Lebih dari Azadi. Dan satu-satunya cara supaya kita bisa mempertahankan martabat kita adalah melawan. Biarpun kita kalah. Biarpun kita mati." (hal. 453)

Selamat Mengutip!


Toba, Oktober 21

M

Komentar

Postingan Populer