The Moment of Lift: Memberdayakan Perempuan Memberdayakan Kehidupan

"Kemiskinan adalah kekuatan yang paling melumpuhkan di dunia"

Ahh.. Buku ini keren banget. Melinda Gates mampu menceritakan perjalanan filantropinya dengan begitu menginspirasi. 

Menurut saya buku ini sangat inspiratif karena Melinda bisa menceritakannya dengan penuh empati dan kerendahan hati. 

Membaca buku ini saya melihat bahwa Melinda Gates bukanlah orang super kaya yang tidak tahu cara menghabiskan uangnya.

Buku ini juga terasa sangat personal sekali. Melinda menceritakan pengalaman-pengalaman yang membuatnya bersemangat dan juga saat hampir patah semangat. Keseriusan Melinda untuk menjalankan misi kemanusiannya tidak setengah-setengah sih.

Melinda percaya bahwa ketika perempuan diberdayakan maka kehidupan pun akan semakin baik. Melinda menemukan banyak kisah inspiratif dari India sampai Afrika. Mengenai perempuan-perempuan yang berjuang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang bukan untuk dirinya sendiri. 

Melinda memulai pekerjaan filantropisnya melalui program perencanaan keluarga. Di dalam program ini, Melinda bersama timnya bekerja keras untuk memperkenalkan kontrasepsi kepada jutaan perempuan yang tidak bisa dan tidak tahu bahwa jarak melahirkan anak-anak bisa diatur. 

Banyak perempuan yang menerima program ini dengan baik bahkan berhasil mengatur kelahiran anak-anak mereka. Melinda percaya bahwa dengan mengatur kelahiran anak-anak ini, si ibu akan lebih mampu untuk mengurus, memberi makan, dan menyekolahkan anak-anak mereka. Sudah banyak perempuan yang dicerahkan melalui program ini.

Banyak perempuan khususnya di negara-negara tertinggal dan berkembang yang menjadi korban karena memiliki anak yang terlalu banyak. Kemiskinan yang sudah kronis ditambah dengan jumlah anak yang banyak membuat banyak ibu yang bahkan memberikan anaknya untuk dipelihara oleh orang lain.

Selain program perencanaan keluarga, Melinda juga menceritakan tentang program pencegahan pernikahan anak, sekolah untuk perempuan, insentif untuk petani perempuan, dan pencegahan AIDS yang bekerja sama dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) di India.

"Kalau punya uang banyak, gampanglah bagi Melinda untuk melakukan program filantropi seperti itu." Tidak juga. 

Melinda juga menceritakan tentang tantangan yang ia alami secara pribadi mengenai keberlanjutan program-program ini. Dia sangat bersyukur karena dikelilingi oleh perempuan-perempuan hebat yang menjadi mentor dan inspirasinya. 

"Perempuan yang mampu untuk saling menginspirasi bisa menjadi motivasi untuk membantu lebih banyak lagi perempuan."

Saya juga merasa bahwa Melinda menuliskan buku ini dengan penuh perasaan. Dia bisa menceritakan pengalaman-pengalamannya seolah-olah dekat dengan kehidupan pribadinya. Hal ini merupakan salah satu alasan kenapa buku ini tidak terasa berjarak atau menggurui. 

"Ketika suatu permasalahan banyak orang bisa menjadi begitu dekat dan personal, maka kita akan lebih tahu bagaimana cara menyelesaikannya." Begitulah kira-kira.

Di dalam buku ini Melinda juga mengatakan bahwa
"Ketika kurenungkan lagi, aku sadar bahwa mungkin sisi terbaikku bukanlah diriku yang dipoles. Mungkin sisi terbaikku adalah ketika aku cukup terbuka untuk menyampaikan keraguan atau kecemasanku, mengakui kesalahanku, mengakui saat aku rapuh."

Meskipun semua proyek filantropinya berfokus pada pemberdayaan perempuan, bukan berarti kita harus memusuhi laki-laki. Melinda percaya bahwa laki-laki juga memegang peran yang sangat penting dalam memperbaiki sistem sosial yang selama ini banyak merugikan perempuan. 

Sudah terlalu lama aturan-aturan yang memberatkan perempuan dikuasai oleh laki-laki. Sudah saatnya perempuan mengambil peran yang sama dan menjadi mitra laki-laki untuk menuju kehidupan yang setara dan lebih baik.

Bagaimana menurutmu?
Apakah laki-laki memiliki peran sepenting itu?
Mungkinkah perempuan memiliki kesempatan untuk menjadi mitra yang setara dengan laki-laki?

Selamat membaca buku ini ya!
Semoga terinspirasi. Pasti terinspirasi.


Ende, Juli 2020
M

Komentar

Postingan Populer