Lesson Learned #18: Jangan Pelit Ilmu & (Uang)



Belakangan ini saya sedang diingatkan dengan sifat pelit yang kita miliki. Kalau memakai kacamata gen, manusia memang terlahir dengan sifat natural yang pelit. 

Gen yang ada di dalam tubuh kita berkompetisi untuk lebih unggul dari gen yang laiinya. Dengan alasan supaya bertahan lama dan Panjang umur, makanya gen harus egois dan pelit.

Jadi, menjadi murah hati memang bukan sifat alamiah kita, tapi bisa dipelajari. Untuk lebih lengkap lagi membahas tentang keegoisan kita ini, silakan membaca buku ‘The Selfish Gene’ karya Richard Dawkins.

Oiya, berbicara tentang pelit memang susah-susah gampang. Akan tetapi, saya sudah menerima dengan lapang dada bahwa tidak semua orang punya bakat untuk murah hati dan pemberi. Setiap orang punyak hak juga untuk pelit atau murah hati.

Terkait dengan pembasan dengan pengalaman kerja selama ini, saya selalu merasa beruntung bertemu dengan orang-orang yang mau dengan sukarela membagikan ilmunya kepada saya. Saya baru berdiskusi dengan adik saya tadi malam, bahwa ia bertemu dengan seorang kolega di kantor pemerintahan yang sangat senang mengajarinya dengan hal-hal baru yang tidak ia ketahui. 

Si kolega itu mengajarinya dengan senang hati. Nah, salah satu ciri orang yang mencintai pengetahuan adalah mereka senang membagikan pengetahuan itu. Mereka tidak menyembunyikan yang mereka ketahui dan pelajari bertahun-tahun dengan kerja keras itu. 

Kekuatan mereka datang saat mereka membagikan illmu pengetahuan itu kepada orang lain. Beruntunglah yang bertemu pemimpin dan kolega yang senang membagikan pengetahuan kepadamu. They are treasure!

Kalau uang bagaimana?
Saya juga pernah bertemu orang yang senang membantu orang lain dengan uang yang ia miliki. Uangnya tidak banyak juga sih. Dia juga bukan dari golongan anak sultan atau pengusaha multinasional. Kalau boleh dibilang dia masuk golongan sobat misqueen. :D

Satu yang saya pelajari dari dia adalah dia tidak pernah kekurangan meskipun uangnya habis untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan orang lain yang meminta tolong kepadanya.

Moral of the story adalah jangan pelit-pelit amatlah. Kalau memang masih punya sumber daya, ya mbok digunakan maksimal untuk kesejahteraan orang-orang yang di sekitarmu. Kalau lima tahun lagi terjadi kiamat dunia, tabungan yang kamu kumpulkan sampai segunung pun tidak akan ada gunanya loh.


Ende, Juli 2020
M

Komentar

Postingan Populer