Jared Diamond: Evolusi Reproduksi Manusia


"Manusia-manusia menjijikkan ini bercinta setiap hari selama sebulan penuh! Barbara mengajak bercinta meskipun ia yakin benar bahwa ia sedang tidak subur -- seperti ketika menstruasinya baru saja selesai. Setiap saat John ingin sekali berhubungan seks, tanpa peduli apakah usahanya itu akan menghasilkan anak atau tidak."

Kutipan di atas merupakan tanggapan anjing mengenai aktivitas seksual manusia yang menjadi pembuka dalam buku ini.

Di dalam buku ini, Jared menjelaskan lumayan banyak fenomena seksual manusia dan keluarga terdekat manusia (bonobo, simpanse, gorila). 

Seperti yang saya kutip di paragraf awal di atas, apabila dibandingkan dengan aktivitas hewan mamalia lainnya, aktivitas seksual manusia memang termasuk aneh, atau bisa disebut sebagai penyimpangan.

Misalnya tentang menopause yang dialami oleh perempuan. Menopause ini tidak diketahui secara pasti bagi hewan mamalia liar. Menopause adalah berakhirnya kesuburan secara total dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada masa subur yang terjadi sebelumnya. Menurut Jared, mamalia liar biasanya masih subur saat mati atau kesuburannya berkurang perlahan-lahan seiring bertambahnya umur.

Untuk orang awam, menopause adalah fakta kehidupan yang tidak dapat dielakkan walau sering kali menyakitkan, dan biasanya disambut dengan harap-harap cemas. Namun, bagi ahli biologi evolusi, menopause perempuan adalah suatu penyimpangan dalam dunia hewan dan paradoks intelektual. Menurut Jared, menopause ini merupakan ciri biologis yang penting dalam membedakan kita manusia dengan kera.

Menurut saya buku ini wajib banget untuk dibaca. Jared menjelaskan banyak fenomena aktivitas seksual manusia dengan perspektif keilmuan yang masih sangat relevan hingga saat ini. Misalnya, manusia perempuan mengalami ovulasi tertutup, sehingga manusia laki-laki tidak tahu apakah si perempuan sedang berahi atau siap dibuahi.

Sedangkan saudara terdekat kita seperti kera mengalami ovulasi terbuka. Si pejantan mengetahui saat si betina sedang berahi dan siap untuk dibuahi. Aktivitas seksual hewan murni untuk pembuahan, sedangkan aktivitas seksual manusia untuk pembuahan dan juga tujuan rekreasi.

Oleh karena itu, dalam masyarakat tertentu, bahkan yang menganut monogami, seks sebelum menikah juga terjadi. Ada juga di masyarakat poligami, seorang laki-laki diperbolehkan untuk memiliki harem. Mereka bisa memiliki banyak harem dan salah satu tujuannya adalah untuk rekreasi seksual.

Lucu juga karena Jared juga membahas fenomena seksual manusia yang salah satunya adalah mitos yang mempercayai kejantantan sebuah penis berdasarkan ukurannya. Semakin besar sebuah penis maka dianggap makin jantan. :D

"Memang, penis lebih kecil dan mungkin lebih murah daripada ekor merak. Namun, penis juga cukup besar sehingga andai saja jaringan dengan jumlah yang sama dijadikan korteks otak tambahan, laki-laki dengan otak lebih besar itu akan mendapat keuntungan besar." :D

Jadi ketika laki-laki memamerkan penisnya yang besar, mereka sedang membual "Saya sudah begitu pintar dan hebat sehingga saya tidak perlu memperbesar otak, tapi saya dapat menambahkan beberapa ons jaringan yang tak berguna pada penis saya." 

Kocak banget!!

Teman-teman harus baca ya. Kita bisa membahas organ reproduksi dan aktivas seksual kita dalam ranah keilmuan, sehingga pembahasan ini tidak lagi tabu. Kalau dipikir-pikir sih, aktivitas seksual manusia memang lebih aneh ya dibandingkan saudara kita si Bonobo. :D

Selamat Membaca!


Ende, Juli 2020
M


Komentar

Postingan Populer