Lesson Learned #27: Jujur Kepada Diri Sendiri!


Menjadi jujur memang bukan pekerjaan yang mudah. Jujur berarti mau menanggalkan ego dan merobohkan benteng-benteng pertahanan yang biasa kita gunakan untuk melindungi diri dari orang lain.

Jujur juga membawa konsekuensi ketika berkaitan dengan orang lain. 

Jujur bisa membuat hubungan memburuk dan juga bisa semakin membaik apabila dimaknai sebagai sebuah proses untuk menjadi dewasa. Tapi, tidak semua orang mau dan sanggup menerima konsekuensi itu.

Pengalaman saya belakangan ini mengajarkan saya bahwa kejujuran merupakan salah satu hal tersulit untuk dilakukan manusia, apalagi kalau sudah terbiasa dengan kepalsuan dan kebohongan. 

Terkadang sampai lupa kebohongan-kebohongan mana lagi yang sudah pernah dibuat. Tidak lagi bisa membedakan kebohongan dan kebenaran. Iya, itu sudah terjadi.

Jadi, untuk menjadi jujur kepada diri sendiri jadinya makin sulit untuk dilakukan. Kita tidak mampu lagi membedakan kebenaran yang benar-benar dengan kebenaran yang dibuat sesuai dengan keinginan kita sendiri. Kebenaran untuk memuaskan ego dan kepentingan diri sendiri.

Kalau saya, apabila saya sedang tidak juju tentang sesuatu atau berusaha menutup-nutupi yang saya tahu harus saya ungkapkan, biasanya saya akan kebawa mimpi. Seringnya susah tidur. 

Oleh karena itu, belajar dari pengalaman ini saya lebih sering untuk mengungkapkan kebenaran yang saya pikirkan itu kepada orang yang bersangkutan. Tapi, ya gitu, konsekuensinya tak selalu sesuai dengan harapan. *tarik napas

Demi supaya bisa tidur nyenyak di malam hari, saya memilih untuk jujur sajalah. :)


Ende, Juli 2020
M

Komentar

Postingan Populer