Lesson Learned #22: Lembur


Sebenarnya apa sih lembur ini?
Tujuannya untuk apa sih?

Tidak sedikit karyawan yang bekerja melebihi jam kerjanya kan? Pekerjaan saya juga bukan pekerjaan yang harus mengikuti jam kantor pada umumnya, misalnya seperti 9 - 5 gitu. 

Ada juga pekerjaan tertentu yang bahkan sampai 12 jam dalam sehari, seperti buruh pabrik dan pekerjaan kasar lainnya. 

Perusahaan-perusahaan tertentu yang sudah mapan biasanya membayar karyawannya yang bekerja di luar jam kerja. Apalagi ketika pekerjaan di luar jam kerja itu merupakan mandat dari pimpinan. Maka, dengan memberikan insentif kepada si karyawan sudah bisa kita anggap adil lah ya.

Jam kerja saya tidak menentu. Pernah juga saya memberlakukan jam kerja sesuai dengan jam kantoran pada umumnya. Tapi, saat aturan itu sudah berlaku, terkadang ada kegiatan yang mewajibkan untuk tetap 'ON' sampai tengah malam. Heiloo...

Nah, itu masuk kategori apa ya?
Lembur?

Yang jelas saya tidak dibayar untuk tetap terjaga sampai tengah malam itu.
Seringnya saya tidak rela sih ketika melakukannya. Merasa dieksploitasi. Apalagi tidak ditanya terlebih dahulu apakah saya bersedia melakukannya atau tidak.

Berdasarkan pengalaman saya ini, saya pikir setiap orang perlu membuat dan menyadari batasan-batasan deh. Misalnya, ketika pimpinan harus begadang sampai tengah malam dalam rangka mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan, maka perlu menjawab pertanyaan di bawah ini:

1. Apakah perlu sampai begadang tengah malam untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
2. Apakah begadang itu inisiatif pribadi pimpinan atau murni memang tidak bisa ditinggalkan?
3. Apakah karyawan yang ditunjuk bersedia untuk lembur juga?
4. Kalau iya, apakah si karyawan akan diberikan kompensasi?
5. Kalau tidak, apakah si karyawan akan mendapatkan sanksi atau teguran?

Nah, sebelum mengajak tim Anda untuk begadang dan bekerja di luar jam kerja yang sudah disepakati, lebih baik kita menjawab dengan jujur. Biar sama-sama enak, yekan?

Si karyawan juga memiliki kehidupan pribadi. Kehidupan mereka bukan tentang pekerjaan saja. Kita juga perlu memastikan kesehatan mental mereka demi kebaikan perusahaan kita di waktu mendatang. 

Jadi, kalau Anda tidak bersedia memberikan kompensasi untuk pekerjaan di luar jam kerja, pliss jangan kondisikan mereka untuk 'harus' mengerjakan pekerjaan di luar itu. Setuju?


Ende, Juli 2020
M

Komentar

Postingan Populer